TEMPO.CO, Kairo - Sebuah kawat intelijen Amerika Serikat pernah memperingatkan kedutaan AS di Kairo, Mesir, agar bersiap-siap menghadapi kekerasan terkait dengan film berbahasa Arab yang dianggap menghina Islam. Demikian keterangan sumber-sumber di AS, Selasa, 18 September 2012.
Kawat yang dikirimkan dari Washington pada 10 Sepember 2012 atau sehari sebelum unjuk rasa pecah menyebutkan bahwa video yang disiarkan di kedutaan dapat menimbulkan kekerasan. Pesan tersebut tidak secara spesifik menyarankan untuk mengambil langkah-langkah keamanan, kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
Sayangnya, salinan pesan kawat tidak disampaikan kepada pos-pos perwakilan luar AS lainnya, termasuk konsulat AS di Benghazi, Libya Timur. Akibatnya, ketika unjuk rasa di sana memanas, aparat pengawalan AS tidak siap. Duta Besar AS di Libya, Christopher Stevens, dan tiga stafnya pun tewas terbunuh.
Di Mesir sendiri, para pejabat pemerintahan Mesir dan pasukan keamanan telah melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur standar diplomatik terhadap pengamanan kedutaan besar AS di sana, kata sebuah sumber kepada Reuters.
AL ARABIYA NEWS | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil
Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam
Munarman Terjengkang Saat Demo Film Anti-Islam
Iran Akan Kejar Pembuat Film Anti-Islam
Kubu Foke Bantah Haiya Ahok Direncanakan