TEMPO.CO, Beirut - Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah yang jarang tampil di hadapan publik, kali ini berpidato di depan puluhan ribu pendukungnya yang menyemut di jalan-jalan selatan Beirut untuk mengutuk film penghina umat Islam dan Nabi Muhammad.
Pidato yang disampaikan pada Senin, 17 September 2012, merupakan orasi terbuka ke-5 dari kemunculannya dalam waktu enam tahun. Dan ini merupakan pertama kalinya dia berpidato secara penuh di depan ribuan penyokongnya sejak 2008.
"Ya Nabi, kami siap mati untukmu, jiwa dan darahku hanya untukmu," kata pemimpin gerakan Syiah di daerah pinggiran Libanon, yang dihuni oleh masyoritas Syiah. "Amerika harus mengerti bahwa peredaran film penghina nabi sangat berbahaya dan memiliki dampak di suluruh dunia."
"Unjuk rasa ini sangat besar, salah satu yang terbesar, jika bukan yang terbesar, yang pernah saya lihat di sini," kata koresponden Al Jazeera, Rula Amin, melaporkan dari Beirut. "Hassan Nasrallah sendiri turut ambil bagian dalam unjuk rasa, bergabung dengan demonstran, dan naik ke podium untuk menyampaikan orasinya."
Dalam orasinya, menurut Amin, dinyatakan "Kemarahan ini tidak ditujukan secara langsung kepada umat Kristiani, tetapi hal tersebut terkait dengan isu politik terhadap Amerika Serikat dan Israel. Target kekerasan mereka tidak ditujukan kepada perseorangan, bisnis Amerika Serikat, atau warga negara lainnya."
Para diplomat di Kedutaan Besar Amerika Serikat mulai menghancurkan dokumen demi keamanan sekaligus antisipasi unjuk rasa anti-Amerika di Libanon dan tempat-tempat lainnya.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada kantor berita AP, kedutaan besar di Beirut mengikuti terus keadaan darurat dan mulai menghancurkan beberapa dokumen. Kedutaan juga memulangkan para staf lokalnya.
Di Washington, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri mengatakan tidak ada ancaman ke kedutaan di Beirut yang dijaga ketat. Kantor kedutaan berjarak sekitar satu jam dari tempat terdekat unjuk rasa digelar.
"Seluruh rakyat dan pemerintah kami harus menekan komunitas internasional untuk menengakkan hukum nasional terhadap penghina tiga agama besar dunia," kata Nasrallah dalam pidatonya seraya menjelaskan tiga agama besar adalah Kristen, Islam, dan Yahudi.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Selingkuhan Rooney dan Balotelli Hamil
Di Hotel Ini, Pengguna Toilet Diintip Pejalan Kaki
Begini Nasib Keluarga Pembuat Film Anti-Islam
Munarman Terjengkang Saat Demo Film Anti-Islam
Iran Akan Kejar Pembuat Film Anti-Islam
Pria "Miskin" Ini Simpan Sepeti Emas di Rumahnya
Survei: Jokowi Menang Tipis dari Foke
Bela Polri, DPR "Serang" KPK
Jokowi dan Foke Dituding Manipulasi Dana Kampanye