TEMPO.CO, Barcelona-- Hari Nasional Catalan, Selasa 11 September 2012, menjadi ajang unjuk rasa sekitar 1,5 juta orang yang meminta kemerdekaan dari Spanyol. Mereka menilai wilayah kaya itu hanya menjadi sapi perah Spanyol yang dihantam utang.
Jalanan kota Barcelona dipenuhi warga yang membawa bendera merah dengan strip kuning, warna khas wilayah tersebut. Beberapa orang membawa spanduk dengan tulisan "Catalonia, negara baru Eropa."
"Saya belum pernah melihat bendera pro kemerdekaan sebanyak ini sepanjang hidup saya," kata anggota parlemen dari sayap kiri kelompok partai Republik Catalan, Alfred Bosch pada BBC.
Aksi ini awalnya bertujuan memperingati pengepungan Barcelona, 11 September 300 tahun silam. Belakangan mereka menuntut agar pemerintahan Madrid mengevaluasi ulang kebijakan pajak barunya dan segera mengucurkan dana talangan.
Catalan sedianya wilayah kaya di Spanyol dan menjadi kekuatan ekonomi kelima di negeri itu. Namun bulan lalu Catalan meminta kucuran dana talangan dari pemerintah pusat sebesar 5 miliar euro atau sekitar Rp 615 triliun.
Alasannya, Catalan menganggap pemerintah pusat berutang kepada wilayah itu karena telah memberi kelebihan pajak yang besar.
Akibat krisis keuangan yang mendera Spanyol, pemerintah Catalan sejauh ini sudah mengeluarkan dana sebesar lebih dari Rp 160 triliun untuk restrukturisasi utang dan menutup defisit anggarannya.
"Sungguh absurd kami harus meminta pemerintah di Madrid meminjamkan kami uang yang seharusnya kami gunakan," kata Luis Planaguma yang datang dari Santa Pau, dua jam dari Barcelona.
Catalan dihuni penduduk sekitar 7,5 juta jiwa atau 16 persen dari total penduduk Spanyol. Dalam jajak pendapat yang dilakukan harian La Vanguardia, Ahad lalu, sekitar 51,1 persen warga Catalan meminta kemerdekaan. Angka ini jauh dibandingkan 36 persen pada 2001.
Reuters | BBC | WASHINGTON POST | EURONEWS | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Inilah Daftar 10 Universitas Terbaik di Dunia 2012
Afridi Dipaksa Makan Bak Anjing di Penjara
Negara Ini Menolak untuk Jualan Coca-Cola
Baral, Pemutaran Film Kontroversi tentang Islam
Kotak Ikan Selamatkan Pemancing Ini
Tak Makan Sebulan, Dua Kucing Ini Masih Hidup