TEMPO.CO, Washington - Gedung Putih menolak laporan media yang menyebutkan bahwa hubungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sudah retak.
Menurut Gedung Putih, PM Israel dan Presiden AS telah menegaskan kembali sikap kedua negara untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Obama dan Nentanyahu dilaporkan sempat berbicara selama 1 jam melalui telepon, Selasa malam waktu setempat, 11 September 2012. Gedung Putih mengatakan kedua pemimpin negara itu sepakat melanjutkan "konsultasi lebih lanjut" mengenai program nuklir Iran.
Gedung Putih juga membantah laporan sejumlah media yang menulis kabar bahwa Obama menolak pemintaan Netanyahu untuk bertemu di Washington, ketika PM Israel itu berada di Amerika pekan depan. Netanyahu selalu bertemu dengan Obama dalam setiap perjalanannya ke Amerika Serikat sebagai pemimpin Israel sejak 2009. "Tidak ada permintaan atau penolakan," kata juru bicara Gedung Putih, Tommy Vietor.
Keretakan hubungan Amerika Serikat-Israel, menurut laporan media, diduga dipicu oleh kata-kata Netanyahu mengenai sikap lunak Obama terhadap Iran di tengah-tengah kampanye pemilihan Presiden AS, yang akan berlangsung November 2012 depan. Kabar tersebut langsung dibantah Gedung Putih.
Tidak biasanya, pada dinihari, Gedung Putih menyampaikan bantahan resmi atas komentar seorang kepala negara. Sebelumnya, Netanyahu mengkritik dunia dan AS yang dianggapnya telah gagal melakukan tindakan militer atas Iran.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terpopuler lainnya:
Identitas Mayat di Tol Pondok Aren Terkuak
Fauzi Bowo ''Siram'' 1.000 Nelayan dengan Jamkesda
FBR dan Kelompok Banten Nyaris Bentrok
Rencanakan Mogok Nasional, Buruh Temui Kapolda
Perampokan di Cipinang Terkait dengan Terorisme?