TEMPO.CO, Kairo - Saudara pemimpin Al-Qaeda, Ayman al Zawahiri, mengusulkan untuk memediasi kesepakatan damai antara Barat dan kelompok muslim garis keras Al-Qaeda. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNN, Mohamed al Zawahiri meluncurkan proposal untuk pertama kali, dan mengatakan ia berada dalam posisi untuk membantu mengakhiri kekerasan dan kedua belah pihak harus membuat konsesi.
Meski sebagai saudara pemimpin Al-Qaeda, katanya, secara ideologis, mereka terpisah. Namun, ia menyatakan, jika ada yang bisa bicara dengan saudaranya agar meninggalkan aksi kekerasan, orang itu adalah dirinya.
Mohamed menghabiskan 14 tahun di penjara Mesir atas tuduhan terorisme dan keterlibatan dalam pembunuhan Presiden Anwar Sadat tahun 1981. Dia telah berulang kali menyangkal tuduhan itu.
Selama lima tahun berada di sel isolasi berukuran 180 x 180 sentimeter itu, ia punya banyak rencana mengenai apa yang harus dilakukan ketika dirilis. Dan hari itu pun datang beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada bulan Mei. Dia menginginkan perdamaian, katanya, antara muslim dan non-muslim, dan telah menulis proposal mengenai hal ini.
Dia mengatakan dirinya menawarkan menjadi perantara antara muslim garis keras, Amerika Serikat, dan Barat. "Saya tidak mewakili kelompok tertentu. Peran saya adalah mediator antara Barat dan mereka," katanya.
Sebuah sumber, yang mengetahui langsung pembicaraan pemerintah Mesir dengan kelompok jihad di Sinai, mengatakan Zawahiri membantu negosiasi itu. Sumber itu mengatakan Zawahiri disegani para Islamis dan mendapat kepercayaan dari pemerintah baru.
Zawahiri mengatakan tawarannya itu menempatkan dirinya pada risiko. Namun ia mengatakan tidak bertindak untuk keuntungan pribadi.
Enam halaman proposalnya itu menawarkan gencatan senjata 10 tahun jika persyaratan berikut dipenuhi: AS dan Barat menghentikan intervensi terhadap negara-negara muslim; AS berhenti ikut campur dalam pendidikan Islam; AS mengakhiri perang terhadap Islam; dan AS membebaskan semua tahanan Islam.
Dokumen tersebut juga menyerukan Islamis untuk mengubah perilaku mereka, yaitu menghentikan serangan terhadap Barat dan kepentingan AS; melindungi Barat dan kepentingan AS yang sah di negeri-negeri muslim; dan menghentikan provokasi terhadap AS dan Barat.
Namun tawarannya masih belum dilirik Barat. Osama bin Laden memiliki proposal serupa pada tahun 2004, yang segera diikuti setahun kemudian dengan serangan di London yang menewaskan 52 orang.
CNN | TRIP B