Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Australia "Buang" Pencari Suaka ke Pulau Nauru

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Sekitar 108 warga Afganistan yang akan mencari suaka ke Australia, terdampar di Dusun Merak, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, (5/5). TEMPO/Ika Ningtyas
Sekitar 108 warga Afganistan yang akan mencari suaka ke Australia, terdampar di Dusun Merak, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, (5/5). TEMPO/Ika Ningtyas
Iklan

TEMPO.CO, Sydney - Australia akan mulai mengirim kelompok pertama para pencari suaka ke pusat pemrosesan lepas pantai di Nauru pekan ini, Menteri Imigrasi Chris Bowen mengatakan. Langkah ini adalah bagian kesepakatan dengan pemerintah Nauru.

Para pencari suaka datang ke Australia dengan menumpang perahu. Dalam beberapa bulan terakhir jumlah kedatangan meningkat dan beberapa perahu tenggelam atau mendapat masalah.

Dalam sebuah pernyataan, Bowen mengatakan ia telah "menandatangani instrumen legislatif yang menunjuk Republik Nauru sebagai negara penampung." Namun ia menolak untuk menyebut jumlah dan asal para pencari suaka yang akan di kirim ke negara di Kepulauan Pasifik itu. Ia hanya menyatakan yang akan dikirim ke Nauru adalah "siapa saja yang telah tiba setelah 13 Agustus."

Laporan di media Australia mengatakan sekitar 2.000 pencari suaka telah mencapai Australia sejak negara itu menyetujui rencana untuk membuka kembali pusat-pusat pemrosesan lepas pantai di Nauru dan Papua Nugini (PNG).

Perdana Menteri Julia Gillard, yang menandatangani perjanjian dengan Perdana Menteri PNG Peter O'Neill akhir pekan lalu, mengatakan prinsip pemrosesan lepas pantai adalah untuk memastikan tidak ada keuntungan bagi pencari suaka yang membuat perjalanan perahu yang berbahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bahkan jika Anda pencari suaka yang sebenarnya, Anda tidak akan mendapatkan kesempatan pemukiman kembali lebih awal jika Anda datang dengan perahu," katanya pada ABC News."Tujuannya adalah agar orang tidak mendapatkan keuntungan jika mereka naik perahu, membayar orang untuk menyelundupkan mereka, dan mempertaruhkan hidup mereka di laut."

Pencari suaka sering menargetkan Pulau Christmas di laut lepas pantai barat Australia, untuk sampai ke negara itu. Mereka melakukan perjalanan melalui perairan Indonesia dengan kapal yang biasanya kelebihan beban dan kurang terpelihara.

Dua minggu lalu, sebuah kapal diyakini telah membawa pencari suaka sejumlah 150 orang, sebagian besar dari Afghanistan, dan tenggelam di lepas pantai Pulau Jawa. Sebanyak 55 korban diselamatkan dan dibawa ke Merak.

ABC | TRIP B

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.