TEMPO.CO, Kairo - Mesir dan Israel sepakat bekerja sama menyapu bersih persoalan keamanan melawan para pejuang di Sinai. Demikian keterangan juru bicara militer, Kolonel Ahmed Mohamed Mohamed Ali, kepada media, Sabtu, 8 September 2012.
Kolonel Ali mengatakan dalam jumpa pers di Kairo, Sabtu, 8 September 2012, bahwa 32 anggota kelompok kriminal tewas ditembak dan 38 lainnya ditahan pihak berwajib, termasuk warga non-Mesir dalam sebuah operasi keamanan yang digelar mulai 7 Agustus 2012.
"Mesir berkoordinasi dengan Israel dalam operasi keamanan di Sinai. Mereka mengetahui (operasi) hal ini," katanya. "Pengerahan pasukan bersenjata di seluruh wilayah Sinai bukanlah sebuah pelanggaran perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel."
Seorang sumber diplomatik Israel yang tak bersedia disebutkan identitasnya membenarkan keterangan Ali. Dia mengatakan kepada kantor berita AP, "Ada dialog yang cair antara Israel dan Mesir."
"Operasi berlanjut hingga tujuan tercapai. Ini bukan hanya tujuan militer, melainkan pengembangan tujuan lainnya di Sinai," kata Ali.
Operasi penyisiran alias sapu bersih di Sinai dilakukan setelah sekelompok pejuang membunuh 16 petugas keamanan perbatasan pada 5 Agustus 2012 dalam sebuah serangan terburuk sejak Perang Mesir 1973 melawan Israel.
Suku Bedoin yang menempati sepanjang perbatasan Sinai mengabaikan seruan pemerintah pusat. Ratusan tentara dilengkapi tank serbu, kendaraan lapis baja, dan helikopter dikirimkan ke Sinai untuk bergabung dalam operasi bersama dengan polisi yang dikerahkan ke daerah persembunyian pejuang. Mereka berhasil menahan para terdakwa dan menyita senjata.
"Militer Mesir ditempatkan kembali ke beberapa lokasi di Sinai dilengkapi senjata berat, termasuk tank dan kendaraan lapis baja pekan ini," ujar sumber keamanan. Ali menolak ide agar Mesir menarik seluruh persenjataan berat atas tekanan Israel. Dia mengatakan operasi akan memasuk fase baru dengan persenjataan berbeda.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Wapres Irak Dijatuhi Hukuman Mati
Logam Seukuran Pintu Pesawat Jatuh di Washington
Siswa Miskin Cina Bawa Kursi dan Meja ke Sekolah
Korsel Lepaskan Balon Raksasa Anti-Pyongyang
Taliban Ancam Bunuh Pangeran Harry
India-Pakistan Akhiri Pembatasan Visa