Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Mali Bunuh 16 Warga Sipil  

image-gnews
Warga mengangkat korban luka setelah terjadi bentrokan antara pasukan Uni Afrika dengan pejuang Islam di  Mogadishu, Somalia (13/4). REUTERS/Feisal Omar
Warga mengangkat korban luka setelah terjadi bentrokan antara pasukan Uni Afrika dengan pejuang Islam di Mogadishu, Somalia (13/4). REUTERS/Feisal Omar
Iklan

TEMPO.CO, Bamako - Sedikitnya 16 warga sipil tewas oleh terjangan peluru tajam pasukan pemerintah di kawasan tengah Mali, Segou. "Militer menembaki kendaraan yang mereka tumpangi," ujar pejabat pemerintah dan polisi.

"Insiden penembakan berlangsung Sabtu malam waktu setempat, 8 September 2012, di Kota Diaballi. Korban berasal dari kelompok pejuang Islam," kata pejabat lainnya.

Koresponden Al Jazeera, Hashem Ahelbarra, melaporkan langsung dari ibu kota Bamako, Ahad, 9 September 2012. Di antara korban tewas, dua orang merupakan warga negara Mali dan 14 lainnya berwarga negara Mauritania.

"Seorang sumber mengatakan kepada Al Jazeera, kelompok pejuang Islam dari Mali dan Mauritania tidak mengindahkan panggilan petugas keamanan ketika mereka dihentikan di pos penjagaan. Mereka terpaksa ditembak," kata koresponden Al Jazeera.

"Ini (keterangan petugas) bertentangan dengan yang disampaikan oleh sumber Al Jazeera di Kota Segou. Mereka mengatakan kepada kami bahwa orang-orang yang tewas ditembak kenyataannya adalah para ulama, bukan dari kelompok Islam garis keras asal Mali dan Mauritania.

"Mereka dalam perjalanan untuk menghadiri acara keagamaan di ibu kota Bamako ketika tentara menembaki mereka hingga tewas," ujar Ahelbarra mengutip keterangan sumber.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang sumber keamanan, Ahad, mengatakan bahwa militer terpaksa menembak dua kelompok Islam yang mencoba mengambil alih pos militer di Diabali, tetapi tidak menyebutkan jumlah korban tewas. Menteri Keamanan Mali mengatakan, "Kendaraan yang dinaiki 16 anggota sekte Dawa tak mau berhenti. Petugas menembaknya di Diabali, Sabtu malam," ujarnya.

Pejabat kepolisian membernarkan jumlah korban kepada kantor berita AFP seraya mengatakan bahwa korban tewas berasal dari sekte muslim. "Kejadian mematikan dapat menimbulkan ketegangan hubungan antara pemerintah Mauritania dengan Mali," kata koresponden Al Jazeera. Militer Mali dalam siaga tinggi menyusul penguasaan kelompok Islam terhadap separuh wilayah negara setelah terjadi kudeta angkata bersenjata pada marert 2012 di Bamako.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler:
Wapres Irak Dijatuhi Hukuman Mati

Logam Seukuran Pintu Pesawat Jatuh di Washington

Siswa Miskin Cina Bawa Kursi dan Meja ke Sekolah

Korsel Lepaskan Balon Raksasa Anti-Pyongyang

India-Pakistan Akhiri Pembatasan Visa

Taliban Ancam Bunuh Pangeran Harry

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Mirage 2000. AP/Donato Fasano
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.


Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Seorang wanita merawat kambing milik keluarganya, di rumah sederhana mereka di sebelah Masjid Djingareyber, situs Warisan Dunia UNESCO, di Timbuktu, Mali, Selasa (23/7). AP/Rebecca Blackwell
Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.


Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Pasukan khusus militer Perancis yang ikut turun dalam menyelamatkan ratusan warga yang disandera oleh belasan militan, membentangkan garis polisi di depan Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Pembebasan ratusan sandera tersebut dilakukan oleh pasukan Khusus Perancis, pasukan PBB dan dua anggota pasukan khusus Amerika Serikat. REUTERS
Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.


Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Petugas mengevakuasi sejumlah jenazah dalam aksi penyanderaan oleh belasan militan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Aksi penyanderaan tersebut berlangsung selama 9 jam. REUTERS
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.


Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.


Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Petugas menunjukkan bendera para pelaku penyandera sejumlah pengunjung dan pegawai Hotel di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015.  Kelompok jihad Al Mourabitoun yang bersekutu dengan al Qaeda dan bekas koloni Perancis, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. REUTERS
Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.


Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Dalam gambar yang diambil darii Mali TV ORTM, petugas keamanan memberikan instruksi kepada rekannya di dalam Radisson Blu Hotel di Bamako, Mali, 20 November 2015. Kelompok bersenjata menyandera seluruh orang dalam hotel itu setelah berteriak
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi


Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita. Wikimedia.org
Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.


Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Warga berhamburan dari hotel Radisson Blu, tempat penyanderaan oleh kelompok bersenjata, di Bamako, Mali, 20 November 2015. Dikabarkan 10 militan bersenjata menyandera 140 tamu dan 30 staf hotel tersebut. AP/Harouna Traore
Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.


Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Seorang sandera dikawal keluar dari lokasi penyanderaan di Hotel Radisson Blu di Bamako, Mali, 20 November 2015. Hingga saat ini 80 orang berhasil dibebaskan, dan tiga orang dikabarkan tewas saat militan memasuki hotel itu. REUTERS/REUTERS TV
Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.