TEMPO.CO, Moskow - Pada hari Sabtu, Cina memperingatkan Jepang bahwa mereka tidak akan mundur dalam sengketa wilayah di Laut Cina Timur. Pernyataan itu diberikan untuk mengomentari laporan terakhir yang menyebut pemerintah Jepang akan membeli pulau yang diperebutkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Qin Gang, mengatakan Cina bertekad "untuk menjaga kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah".
"Jepang harus mengambil tindakan konkret untuk memenuhi tuntutan pihak Cina untuk mengurangi ketegangan dan mempromosikan hubungan yang saling menguntungkan," katanya kepada wartawan di sela-sela pertemuan puncak ekonomi Asia-Pasifik yang diselenggarakan tahun ini di kota Vladivostok, Rusia.
Hubungan Cina-Jepang memburuk pada bulan Agustus ketika aktivis pro-Beijing mendarat di gugus kepulauan yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina. Mereka ditangkap oleh pemerintah Jepang dan dideportasi. Beberapa hari kemudian sekitar giliran puluhan aktivis Jepang mengangkat bendera negara mereka di pulau yang sama, mendorong protes di kota-kota di seluruh Cina.
Laporan muncul pada minggu lalu bahwa pemerintah Jepang dapat membeli pulau-pulau dalam upaya untuk menyelesaikan sengketa.
Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengatakan, pada Jumat, ia tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Cina atau Korea Selatan di sela-sela pertemuan APEC. Namun ia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dalam forum itu.
JAPAN TIMES | TRIP B