TEMPO.CO, New Jersey - Seorang pria mengenakan baju kamuflase di gurun berjalan di sebuah supermarket daerah Old Bridge, New Jersey, pada pukul 04.00 pagi, 31 Agustus 2012. Tak ada yang salah, hingga tiba-tiba ia mengeluarkan AK-47 dan memuntahkan isinya kepada dua pekerja lalu kemudian menembak dirinya sendiri.
Dua pekerja itu sebenarnya adalah teman kerja si pelaku. Terence Tyler, 23, meninggalkan pekerjaan di Pathmark store, Oldbridge, pada pukul 03.30 pagi. Tapi, 20 menit kemudian, ia berbalik dengan sebongkah senjata AK-47. "Saat itu masih ada sekitar 12-14 pekerja di sana," ujar Jaksa Dewan Kota Middlesex Bruce Kaplan.
Awalnya Tyler menembakkan AK-47 di luar toko kepada seorang pekerja. Pekerja yang ditembak itu memperingatkan rekan kerjanya di dalam. Tyler tetap memuntahkan peluru, hingga akhirnya ia berhenti di salah satu lorong supermarket setelah melukai lima orang. Ada dua korban meninggal, Christina LoBrutto, 18 tahun, dan Bryan Breen (24).
"Saya tidak yakin mereka adalah target Tyler, sebab saya percaya setiap orang yang berada dalam supermarket adalah target Tyler," kata Kaplan. Tercatat 16 peluru keluar dari AK-47, sebelum ia mengakhiri hidupnya. Kaplan juga belum bisa berkomentar apa motif sesungguhnya,
Tyler adalah mantan marinir yang dikeluarkan pada 2010. Paman Tyler, Christopher Dyson, menuturkan keponakannya keluar karena depresi. Tapi Tyler yang juga tinggal dengan pamannya itu mengaku tak ada masalah semasa bekerja di Pathmark. "Saya tidak tahu apa yang memicu tindakannya," ujar Dyson.
Sepupu Tyler, Shanteya Dyson, menyatakan bahwa saudaranya menjadi berbeda sejak kematian Ibunya lima tahun lalu. Tyler, bocah pendiam itu sudah yatim sejak kecil, tapi ketika ibunya meninggal karena kanker, Tyler semakin pendiam. "Ibunya adalah sahabat terbaik, ketika dia meninggal, Tyler tidak bicara sama sekali, dia hanya termenung," ujar Shanteya.
Juru bicara Pathmark, Marcy Connor mengungkapkan kedukaannya. "Kami sangat bersedih atas tragedi ini," ujar dia. Saat ini, fokus Pathmark adalah keamanan seluruh pekerja dan juga pelanggan.
Penembakan kali ini adalah ketiga kalinya seri penembakan massal di Amerika Serikat. Sepekan lalu di dekat Empire Stat Building, seorang pria berusia 41 tahun memuntahkan tembakan sehingga sembilan orang luka. Kejadian di Manhattan itu belum menghapus luka pembunuhan massa pada 20 Juli di bioskop Denver yang terjadi pada pemutaran perdana film Batman.
FREEP | BUSINESSWEEK | DIANING SARI