TEMPO.CO, Beijing - Sebuah tambang batu bara bawah tanah di selatan Cina meledak, menyebabkan 19 orang tewas dan 28 lainnya terperangkap di dalam tambang. Demikian laporan media setempat, Rabu, 29 Agustus 2012.
Upaya penyelamatan korban di tambang batu bara di Xiaojiawan, Kota Panzhihua, Provinsi Sichuan, hingga kini terus berlangsung.
"Insiden ledakan terjadi pada Rabu petang waktu setempat, 29 Agustus 2012, ketika sekitar 150 pekerja tambang berada di bawah tanah," kata pejabat setempat.
Laporan lain menyebutkan, pada Kamis pagi waktu setempat, 30 Agustus 2012, kurang lebih 100 orang berhasil diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Televisi pemerintah Cina mengatakan tim penyelamat berhasil menemukan 16 mayat pekerja tambang yang tewas akibat menghirup racun karbon monoksida. Sementara tiga korban lainnya meninggal di rumah sakit.
Tambang batu bara ini dimiliki oleh Zhengjin Industry and Trade Co Ltd. Kini polisi memeriksa pemilik perusahaan untuk dimintai keterangan seputar insiden ledakan.
Insiden ledakan di industri pertambangan Cina kerap terjadi dan dikritik oleh sejumlah pihak karena dianggap memiliki standar keselamatan rendah. Menurut catatan petugas, 1.973 pekerja tambang tewas tahun lalu.
BBC | CHOIRUL
Terpopuler:
Osama Sudah Tewas Saat Navy SEAL Serbu Kamarnya
Diadukan ke Polisi Gara-gara Berisik Saat Bercinta
Pramugara Tertua di Dunia Pensiun di Usia 83 Tahun
Meski Embargo, Iran Ingin Indonesia Tambah Ekspor
Bom Bunuh Diri Tewaskan Ulama Sufi Rusia
Pasangan Menikah Ratusan Meter di Puncak Tebing
Pembajakan "Palsu" Hebohkan Bandara Schiphol
Pendeta Tawari Pembunuh John Lennon Kehidupan Baru
Shafiq Masuk Daftar Cekal Bandara Mesir
Bom Mobil Hantam Kuburan Damaskus, 12 Tewas