Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Sebut Arafat Diracun "Dongeng 1001 Malam"

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Yasser Arafat. REUTERS/Reinhard Krause/Files
Yasser Arafat. REUTERS/Reinhard Krause/Files
Iklan

TEMPO.CO, Jerusalem - Seorang mantan pejabat Israel tahun 1990-an pada hari Rabu membantah kecurigaan bahwa Israel meracuni pemimpin Palestina Yasser Arafat. Ia mengungkapkan hal itu saat Prancis mengumumkan akan memulai investigasi terhadap kasus pembunuhan yang mungkin terjadi menyusul klaim sebuah laboratorium Swiss yang menemukan jejak zat mematikan dalam barang-barang pribadi mendingan pemimpin PLO itu.

Moshe Yaalon, wakil perdana menteri yang adalah kepala staf angkatan bersenjata ketika Arafat meninggal, membantah keterlibatan Israel dalam sebuah wawancara Radio Angkatan Darat. "Kedengarannya seperti dongeng Arab Seribu Satu Malam," kata Yaalon.

Dov Weisglass, kepala staf kantor perdana menteri pada saat kematian Arafat pada 2004, juga mengatakan Israel tidak punya alasan untuk "mematikan" pemimpin Palestina itu. Selama dua tahun terakhir kehidupan Arafat, Israel membatasi dia di markasnya di kota Ramallah, Tepi Barat, atas tudingan mendorong pemberontakan Palestina pada saat itu.

"Israel tidak memiliki tangan dalam hal ini," kata Weisglass. Bahkan, ketika mereka memanggil Arafat "salah satu dari musuh-musuh Israel terburuk" pun, Israel tak menargetkannya. "Kami tidak melukai secara fisik ketika Arafat berada di masa jayanya, apalagi ketika ia absen secara politis," katanya.

Weisglass mengatakan bahwa ia dan seorang pejabat Israel sedang makan di Brussels dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana, ketika ponsel diplomat berdering menyatakan Perdana Menteri Palestina saat itu, Ahmed Qureia, mengatakan bahwa Arafat membutuhkan perhatian medis segera di rumah sakit Ramallah. Weisglass mengatakan ia menelepon Sharon di rumahnya dan mengajukan  permintaan agar dia diterbangkan ke Prancis untuk mendapatkan pengobatan.

Weisglass menyatakan Sharon berkonsultasi dengan para pejabat intelijen, yang percaya Arafat hanya menderita komplikasi yang berkaitan dengan flu. Tapi informan Palestina di Ramallah mengatakan umur Arafat tinggal menghitung hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sharon segera mengizinkan Arafat untuk mencari perawatan medis di Prancis sehingga Israel tidak bisa dituduh memperburuk penyakitnya," kata Weisglass.

Arafat, 75 tahun, meninggal sekitar dua minggu kemudian pada 11 November 2004, di sebuah rumah sakit militer di luar Paris. Dokter menyatakan stroke menyebabkan kematiannya.

FOX NEWS | TRIP B

Terpopuler
Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS

SBY Pidato, Anak-Anak Tidur

Kelompok Jhon Kei dan Hercules Bentrok Soal Lahan

Biaya Hidup Putin Rp 20 Triliun per Tahun

Carrefour Cabut dari Singapura Tahun ini

Gulingkan Presidennya, Wanita Togo Mogok Seks


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Presiden AS Joe Biden bersiap untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS yang baru Lloyd Austin di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.


Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Palestina menarik duta besarnya dari Amerika Serikat, Husam Zomlot gara-gara keputusan kontroversial soal Yerusalem. AP
Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel


Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Anak-anak sekolah Palestina menghadiri sebuah pelajaran di dalam tenda setelah tentara Israel menyita kafilah yang digunakan sebagai ruang kelas sekolah, karena tidak adanya izin pembangunan yang dikeluarkan Israel, di desa Tepi Barat Jubbet Al Dhib, dekat Betlehem, 24 Agustus 2017. REUTERS
Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.


Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Warga Palestina turun ke jalan dalam demonstrasi menentang langkah-langkah keamanan baru Israel di pintu masuk kompleks masjid al-Aqsa, di Kota Gaza, 21 Juli 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.


Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Seorang wanita Palestina duduk diantara pakaian bekas dagangannya saat berada di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. AP/Khalil Hamra
Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.


Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Dua orang pemuda Palestina melakukan kolaborasi saat menunjukan keahlian parkour di pelabuhan Gaza, 11 Agustus 2017. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.


Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi dalam Pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri ke-43 OKI di Tashkent, Uzbekistan, 19 Oktober 2016. Foto: BAM Kemlu RI
Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.


Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat membuka acara Halaqoh Ulama Rakyat PKB di Hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta, 28 November 2016. Tempo/Fajar Pebrianto
Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.


Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Ketua MUI Din Syamsuddin bersama dua Wakil Ketua Nazarrudin Umar (kanan) dan Didin Hafiduddin (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.


Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Sayap militer Hamas ambil bagian dalam sebuah pertunjukan militer untuk memprotes alat detektor keamanan yang dipasang di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 20 Juli 2017. Pemasangan metal detector tersebut telah menimbulkan kemarahan warga Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.