TEMPO.CO, Washington - Mantan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, diklaim tewas bukan karena berondongan peluru tim Navy SEAL. Hal ini terungkap dalam buku No Easy Day: The Firsthand Account of the Mission That Killed Osama bin Laden, yang ditulis oleh salah satu anggota tim elit Angkatan Laut AS yang turut menyerbu tempat persembunyiannya di Pakistan.
Sang penulis, hanya menyebut identitasnya dengan nama samaran Mark Owen, melihat dengan matanya sendiri orang yang paling dicari pemerintah AS ini tewas pada bulan Mei 2011.Ia tengah sekarat saat tim berhasil menjangkaunya.
Owen, yang diidentifikasi oleh sejumlah media sebagai Matt Bissonnette, juga menulis tak seorangpun anggota Tim Enam Navy SEAL yang merupakan fans Presiden Barack Obama. Mereka juga sudah menduga pemerintahan Obama akan "numpang beken" dengan keberhasilan mereka.
Meski bukan pendukung Obama, Owen menulis bahwa Obama dihormati sebagai commander-in-chief dan yang memberikan lampu hijau pada operasi itu. Wakil Presiden Joe Biden justru yang disorot kurang bagus. Ketika mereka bertemu Obama setelah penyerbuan itu, ia menulis, Biden mengatakan lelucon 'garing' yang tak bisa dipahami, yaitu "mengingatkan pada paman seseorang yang mabuk pada saat dinner Natal".
Detail lain yang berpotensi memunculkan masalah dalam buku ini adalah bahwa jenazah bin Laden tampaknya tidak diperlakukan dengan bermartabat, jauh dari gambaran para pejabat AS yang menyatakan dikuburkan secara Islam di tengah laut. Owen menceritakan bahwa dalam penerbangan helikopter keluar dari kompleks itu, jenazah bin Laden dibaringkan di kaki seorang anggota sementara anggota lain yang bernama samaran Walt duduk di dadanya.
Buku ini mengatakan bahwa misi itu cukup berbeda dengan versi populer tentang apa yang terjadi di rumah persembunyian bin Laden di Abbottabad. Menurut versi resmi, bin Laden ditembak di kepala ketika Tim Navy SEAL melihatnya keluar dari pintu kamar tidur ke lorong menuju lantai teratas.
Owen menulis bahwa anggota dari skuad elit melihat pemimpin teror itu menyelinap ke kamar tidurnya, dan tentara, yang naik tangga ke lantai tiga, mengikuti. "Kami kurang dari lima langkah ketika aku mendengar tembakan ditekan. Dor. Dor. Aku tidak bisa mengatakan dari posisiku apakah tembakan itu mencapai target atau tidak. Yang jelas pria itu menghilang ke dalam ruangan yang gelap."
Sementara Gedung Putih mengklaim bahwa bin Laden bersenjata dan tidak menunjukkan niat untuk menyerah, ia menulis bin Laden tak bersenjata dan nafasnya tinggal sepotong-sepotong saat tim Navy SEAL mendapatkan tubuhnya.
Owen menulis bahwa saat bin Laden terbaring sekarat, seorang anggota timnya mengarahkan laser ke dadanya dan menembak beberapa kali. "Tubuhnya terbanting ke lantai sampai ia tak bergerak," tulisnya.
MAIL ONLINE | TRIP B