TEMPO.CO, Teheran - Seorang komandan Korps Garda Revolusioner Iran menyatakan pemerintah di Teheran tidak hanya menawarkan dukungan moral dan finansial kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, tapi juga akan mengirimkan pasukannya untuk memperkuat militer Suriah.
Seperti dilaporkan The Guardian, Iran menyalahkan teroris asing yang memicu kerusuhan berkepanjangan di Suriah. Iran menyatakan bantuan kepada militer Suriah itu akan mencegah jatuhnya lebih banyak korban.
“Kalau Republik Islam Iran tidak hadir di Suriah, pembantaian penduduk akan terjadi dalam skala lebih besar,” kata wakil kepala pasukan Quds, Ismail Gha'ani, seperti dikutip The Atlantic Wire, Rabu, 29 Agustus 2012. Pasukan Quds adalah unit khusus dalam Garda Revolusioner Iran.
Sebelumnya dilaporkan, kelompok oposisi Suriah telah menangkap 48 warga Iran, yang oleh Tentara Pembebasan Suriah diyakini sebagai anggota Garda Revolusioner Iran. Namun, Iran menyatakan mereka hanyalah peziarah biasa dan minta kelompok oposisi segera membebaskan mereka.
Pemberontakan di Suriah sudah berlangsung sejak Maret 2011. Kelompok hak asasi manusia mencatat lebih dari 25 ribu orang tewas dalam pemberontakan, yang oleh Palang Merah Internasional sudah dinyatakan sebagai perang saudara.
THE ATLANTIC WIRE | THE GUARDIAN | SAPTO YUNUS
Terpopuler:
Menteri Lingkungan Imbau Pria Pipis Sambil Duduk
Prajurit Pembakar Al Quran Diturunkan Pangkatnya
Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS
Israel Sebut Kematian Rachel Corrie
Kenapa Ada Ritual Foto ''Maut'' Bergaun Pengantin
Gulingkan Presidennya, Wanita Togo Mogok Seks
Biaya Hidup Putin Rp 20 Triliun per Tahun
Jet Tempur Tembaki Damaskus, 60 Tewas
Prancis Buka Penyelidikan Pembunuhan Arafat
Mitt Romney Dikukuhkan Jadi Capres Partai Republik