TEMPO.CO , Paraguana - Petugas pemadam kebakaran Venezuela, salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia, Ahad, 26 Agustus 2012, terus berjuang memadamkan api yang menewaskan 41 orang dan menghanguskan lebih kurang 200 rumah.
Hingga saat ini, penyebab kebakaran tangki Amuay, perusahaan pengolah minyak 645 ribu barel per hari itu, belum diketahui. Seorang petugas mengatakan, kebakaran tangki minyak di perusahaan tersebut ditimbulkan oleh ledakan sebuah gas. "Penyebab pastinya belum diketahui, 200 rumah hancur akibat ledakan tersebut," kata petugas itu tanpa menyebut identitasnya.
Api terus menyambar-nyambar, bahkan sebagian menyembur ke jalanan. Namun demikian, berkat kesigapan petugas, api dapat diatasi sehingga tak meluber ke mana-mana.
Menurut catatan petugas, jumlah korban jiwa mencapai 41 orang, termasuk di antaranya adalah 18 pasukan Pengawal Nasional (National Guard), 15 warga sipil, dan enam korban yang tak bisa diindetifikasi berikut seorang anak laki-laki berusia 10 tahun.
"Ahad kemarin, 26 Agustus 2012, dua lusin orang cedera telah meninggal dunia di rumah sakit," kata seorang jenderal Pengawal Nasional kepada wartawan.
Presiden Venezuela, Hugo Chavez, yang mengunjungi tempat kejadian perkara, Ahad kemarin, mengatakan masih ada beberapa orang yang belum dimasukkan ke dalam daftar korban kebakaran. "Sedikitnya 35 orang masih di rumah sakit, kemungkinan jumlah korban terus bertambah," ujar Chavez.
Ramon Diaz, 32 tahun, yang tinggal dekat dengan rumah-rumah kumuh di Ali Primera, mengatakan kepada wartawan ledakan tersebut menyebabkan atap rumahnya terpelanting ke udara.
"Atap rumah saya lepas ke udara. Jendela rontok dan hancur berantakan, termasuk kasur anak-anak saya. Kejadian tersebut mengerikan," katanya.
Presiden Chavez yang didampingi para anggota kabinetnya menyatakan hari berkabung nasional selama tiga hari. Ia memerintahkan pengusutan mendalam atas musibah yang menimpa fasilitas pengolah minyak terbesar di negara tersebut.
"Kami semua yang ada di sini mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga besar rakyat Venezuela, rakyat sipil dan militer yang menjadi korban kebakaran," kata Chavez.
Menteri Energi Venezuela Rafael Ramirez mengatakan bahwa penyebab kebakaran dipicu oleh sebuah ledakan gas. "Asap gas yang meledak memicu kebakaran tangki minyak dan fasilitas pengolahan lainnya," kata Ramirez kepada televisi pemerintah VTV.
Wartawan Al Jazeera, Lucia Newman, melaporkan langsung dari tempat kejadian di Punto Fijo, bahwa api masih terus menyelimuti dua penyimpanan minyak Amuay.
"Sampai sejauh ini mereka (petugas pemadam kebakaran) tak sanggup menghentikan kobaran api, namun mereka terus berjuang memadamkannya. Pimpinan perusahaan menggunakan teknologi modern untuk memadamkannya, tetapi hingga saat ini belum menampakkan hasil."
REUTERS | AL JAZEERA | CHOIRUL