Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pujian Obama untuk Neil Armstrong  

image-gnews
Neil Armstrong, satu dari 9 astronot, terlihat saat diperkenalkan kepada media, bersalam para astronot lainnya di Houston pada 17 September 1972. AP/File
Neil Armstrong, satu dari 9 astronot, terlihat saat diperkenalkan kepada media, bersalam para astronot lainnya di Houston pada 17 September 1972. AP/File
Iklan

TEMPO.CO , Washington - Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan astronot Buzz Aldrin memimpin upacara penghormatan yang ditujukan untuk Neil Armstrong. Dalam upacara penghormatan yang digelar Sabtu waktu setempat, 25 Agustus 2012, keduanya menunjukkan apresiasi mendalam bagi Armstrong.

“Ketika Armstrong dan rekan-rekannya dalam Apollo 11 bertolak ke bulan pada 1969, mereka telah menunjukkan pada dunia bahwa semangat Amerika bisa melebihi hal yang dianggap mustahil. Tidak ada yang mustahil,” kata Obama dalam acara penghormatan tersebut.

Obama juga menilai Armstrong membuat prestasi yang tidak akan pernah dilupakan. “Ketika dia menginjakkan kaki di bulan untuk pertama kalinya, maka pencapaian manusia di bumi tak akan pernah terlupakan,” katanya.

Aldrin, astronot yang mendampingi Armstrong saat menginjakkan kaki di bulan, sempat berbagi cerita mengenai rekanannya tersebut. Menurut dia, Armstrong memiliki skill, dedikasi yang tinggi. Pria yang meninggal dalam usia 82 tahun ini juga merupakan sosok yang sederhana. “Saya akan sangat merindukan Neil, sama seperti warga AS dan warga dunia yang akan kehilangan pionir dalam dunia aviasi dan luar angkasa,” katanya.

Walaupun terkenal di seluruh dunia, Armstrong yang merupakan veteran perang Korea disebut tidak menyukai popularitas yang disandangnya. Armstrong sendiri telah menerima tanda kehormatan dari 17 negara. Pemerintah Amerika Serikat sudah sering kali memberikan tanda jasa bagi Armstong.

“Ia tidak merasa dirinya harus disanjung-sanjung, Ia sangat rendah hati,” kata astronot Amerika Serikat pertama yang mengitari bumi, John Glenn.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Amerika Serikat sendiri, misi Apollo 11 adalah sebuah manuver selama perang dingin. Misi ini bertujuan memenuhi pernyataan presiden John F. Kennedy bahwa NASA bisa mengalahkan program luar angkasa Rusia dan mengirim manusia ke bulan.

Ucapan belasungkawa juga datang dari Perdana Menteri Australia, Julia Gillard. Ia menyatakan kematian Armstrong menjadi akhir dari sebuah era kemajuan manusia yang luar biasa. “Keteladanannya mengenai bagaimana melayani negara, pencapaian, dan sifat rendah hatinya tidak akan pudar,” kata Gillard.

Armstrong meninggal karena penyakit jantung dalam usia 82 tahun. Pada awal Agustus, ia sempat menjalani operasi untuk melancarkan pembuluh darah karena koronernya tersumbat.

STRAITS TIMES | ANANDA W. TERESIA

Berita lain:
Detik-Detik Pendaratan Neil Armstrong di Bulan

Masa Kecil Neil Armstrong

Jika Bulan Tersenyum, Ingatlah Neil Armstrong

Seoul Melunak Izinkan Warganya ke Korea Utara

Serangan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 37 Tewas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran