TEMPO.CO , Washington - Secara tak tersirat, muncul gerakan anti-Obama di kalangan militer Amerika Serikat. Hal ini mencuat dalam wawancara antara pejabat tinggi militer Amerika Serikat dengan Fox News yang mengkritik sekelompok mantan militer dan intelijen yang berkampanye agresif menolak pencalonan kembali Presiden Obama. Ia menyatakan "kecewa" oleh aktivitas politik tersebut, yang disebutnya "tidak berguna."
Para mantan agen CIA, Navy SEAL, dan anggota militer lainnya baru-baru ini merilis sebuah iklan yang panjang yang mengkritik Obama atas bocornya informasi keamanan. Mereka juga menyebut Obama "menumpang banyak popularitas" dari serangan SEAL di Pakistan yang menewaskan Usamah bin Ladin.
"Jika seseorang menggunakan seragam, seragam apapun, untuk politik partisan, saya kecewa karena saya pikir itu tidak mengikis ikatan kepercayaan yang kita miliki dengan warga Amerika," kata Kepala Staf Gabungan, Jenderal Martin Dempsey, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, sepulang dari perjalanan ke Afghanistan dan Irak.
Dempsey merupakan pejabat militer paling senior yang secara terbuka mengemukakan pernyataan tajam terhadap kelompok ini. Ia membandingkannya dengan kelompok "Swift Boat" yang menyerang John Kerry dalam pencalonan presiden tahun 2004.
"Apakah kritik mereka valid? Saya tidak akan mengomentari itu," kata Dempsey, sebelum menaiki pesawat militer C17 untuk kembali dari lawatan Timur Tengah-nya. "Apakah itu berguna? Tidak, itu tidak berguna. Ini tidak berguna bagi saya."
Dempsey mengatakan hal terpenting adalah bahwa militer harus tetap apolitis, bukan berpolitik. "Itulah cara kita untuk tetap dalam ikatan kepercayaan dengan warga Amerika," kata Dempsey. "Orang tidak ingin kita menjadi kelompok lain dengan minat tertentu. Mereka tidak menginginkan hal itu. Bahkan saya pikir itu membingungkan mereka."
Tapi Scott Taylor, salah satu mantan Navy SEAL di balik kampanye ini, menanggapi larangan berpolitik hanya bagi militer aktif. "Kami memiliki hak Amandemen Pertama kami," kata Taylor. "Kami berjuang untuk mereka, dan kita akan terus melakukannya."
Kelompok yang menamakan diri OPSEC meluncurkan video berdurasi 22 menit pada website mereka pekan lalu dan berjanji untuk mengudara dengan iklan TV pada bulan September. Dalam video tersebut, pensiunan agen CIA dan personel intelijen lainnya menunjukkan pemerintah telah sengaja membocorkan rincian keamanan untuk kepentingan politik, dan secara khusus mengkritik presiden atas penanganan publik dari serangan yang menewaskan bin Ladin.
"Bapak Presiden, bukan Anda yang membunuh Usamah bin Ladin. Amerika yang melakukannya," kata mantan personel Navy SEAL, Ben Smith, dalam video itu.
FOX NEWS | TRIP B
Terpopuler
Manfaat Hubungan Intim Tanpa Kondom bagi Istri
Banding KPK Vonis Nunun Ditolak
Sriwijaya Air Tak Tahu Pesawatnya Delay
Arsenal Bidik Jesus Navas
Polisi Masih Periksa Pembawa 14 Airsoft Gun
Obama Terima Ancaman Pembunuhan