TEMPO.CO , Beijing - Media pemerintah Cina menuduh Presiden Amerika Serikat Barack Obama berencana untuk menggunakan alasan penggunaan senjata kimia Suriah sebagai alasan untuk campur tangan negara itu. Kantor berita negara, Xinhua, menurunkan tulisan ini menanggapi peringatan dari Obama bahwa Suriah akan melintasi "garis merah" jika mencoba untuk menggunakan senjata tersebut.
"Sekali lagi, negara-negara Barat sedang menggali lebih dalam untuk menemukan alasan agar bisa campur tangan dalam soal Suriah," katanya. Cina dan Rusia telah memblokir upaya sanksi PBB terhadap Suriah.
Komentar Xinhua bukan merupakan pernyataan resmi pemerintah Cina. Namun menurut BBC, hal ini mencerminkan kekhawatiran di antara para pemimpin komunis Cina bahwa Barat menginginkan perubahan rezim di Suriah dengan kedok aksi kemanusiaan.
Di Suriah, pemerintah mengintensifkan operasi militer di ibukota Damaskus, dan di kota kedua Aleppo. Aktivis oposisi mengatakan lebih dari 20 ribu orang - kebanyakan warga sipil - telah tewas sejak pemberontakan terhadap Bashar al-Assad dimulai tahun lalu.
Awal pekan ini, Presiden Obama mengatakan setiap penggunaan senjata kimia oleh Suriah akan mengubah pemikirannya pada intervensi dalam krisis berkepanjangan negara itu. "Akan ada konsekuensi besar jika kita mulai melihat penggunaan senjata kimia," katanya.
Dalam komentarnya, Xinhua mengkritik pernyataan sebagai " tindak tidak bertanggung jawab yang berbahaya" dan mengatakan campur tangan AS akan memperburuk konflik dan mengurangi kemungkinan penyelesaian politik.
Ini menyatakan bahwa "perang suci" asing yang digaungkan negara-negara Barat hanya akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan kebencian di Suriah. Cina menunjuk contoh intervensi lain di Somalia, Irak, dan Libya. Mereka menegaskan gencatan senjata dan mediasi oleh PBB tetap menjadi cara terbaik untuk mengakhiri kesengsaraan Suriah.
Rusia percaya Suriah tidak berniat menggunakan senjata kimia dan mampu untuk melindunginya, sumber kementerian luar negeri di Moskow mengatakan kepada surat kabar Rusia, Kommersant. Sebuah "dialog rahasia" dengan pemerintah Suriah telah meyakinkan Rusia bahwa "pihak berwenang Suriah tidak berniat untuk menggunakan senjata dan mampu menjaga untuk tak menggunakannya", sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan.
BBC | TRIP B
Terpopuler
Banding KPK Vonis Nunun Ditolak
Sriwijaya Air Tak Tahu Pesawatnya Delay
Manfaat Hubungan Intim Tanpa Kondom bagi Istri
Arsenal Bidik Jesus Navas
Polisi Masih Periksa Pembawa 14 Airsoft Gun
Welbeck Perpanjang Masa Kerja di MU