TEMPO.CO , Quito - Presiden Ekuador, Rafael Correa, menegaskan negaranya siap melakukan negosiasi dengan Inggris soal Julian Assange, asalkan Inggris tak jadi melaksanakan ancamannya untuk menyerbu Kedutaan Besar Ekuador di London.
Assange, pemilik dan pendiri WikiLeaks, berada di dalam gedung Kedubes itu dan telah diberi suaka politik oleh Presiden Correa pada Jumat, 17 Agustus 2012. Ia sudah tinggal di situ selama sembilan minggu.
Pemerintah Ekuador sangat marah dengan pemerintah Inggris yang mengancam akan memasuki kedutaan untuk menangkap mantan hacker komputer yang berusia 41 tahun itu. Assange meminta perlindungan ke Kedubes Ekuador untuk menghindari ekstradisi ke Swedia. Pemerintah Swedia akan menanyai Assange soal tuduhan perkosaan dan pelecehan seksual.
Correa memberi suaka politik kepada Assange dan meminta Inggris untuk membiarkan Assange meninggalkan Kedubes dan mengizinkannya terbang ke negara-negara Amerika Selatan. Pemimpin sayap kiri itu mengatakan Assange bebas tinggal di negaranya. Tapi Correa juga mengatakan dia siap untuk berdiskusi.
“Meskipun komentar-komentar (Inggris) itu kasar, kurang ajar, dan tidak dapat diterima, kami tetap membuka adanya dialog,” kata Correa kepada para wartawan di kota pesisir, Guayaquil.
Dia menambahkan, “Kami tidak berharap ada permintaan maaf, tapi tentu saja kami berharap Inggris menarik kembali pernyataan mereka ketika mereka mengancam untuk menyerbu kedutaan untuk menangkap Julian Assange. Inggris bisa melanggar misi diplomatik kami,” ujar dia.
Para menteri luar negeri negara-negara Amerika Selatan sangat mendukung posisi Ekuador. Pemerintahan regional ini mendukung Ekuador dengan serangkai pertemuan-pertemuan tingkat tinggi di Ekuador selama akhir pekan.
Correa mengatakan ia bisa merasakan ketakutan Assange dari upaya ekstradisi ke Swedia. Dari Swedia bisa jadi dia juga akan diekstradisi lagi ke Amerika Serikat dengan tuduhan serupa.
Situs web WikiLeaks telah menerbitkan dokumen-dokumen angkatan bersenjata rahasia dan komunikasi kabel doplomatik pada 2010, yang mencerminkan kekuatan Amerika Serikat di seluruh dunia.
Upaya Correa bisa digambarkan sebagai pertarungan antara negara kecil dengan kekuatan imperialis, Amerika Serikat dan Inggris.
REUTERS | GRACE S. GANDHI
Terpopuler:
Kecelakaan, Andre Mamuaya Meninggal Dunia
Nama Anderson Berubah Menjadi ''Andesron''
10 Makanan Pencegah Kanker
Setelah Gagal Akuisisi Pacnet, Telkom Incar Perusahaan Lain
Terlilit Hutang, Sharp akan Pangkas 8.000 Karyawan
Begini Cara PT Kereta Api Tekan Urbanisasi
Wenger Ingin Datangkan Dua Pemain Lagi
Jurnalis TV Jepang Tertembak di Aleppo
Ditinggal Mudik, 150 Rumah Terbakar di Duren Sawit
OPM Akui Tembak Mati Polisi di Paniai