TEMPO.CO , London: Julian Assange, pendiri dan pemilik WikiLeaks, sering ngobrol dengan ibunya, Christine, yang berada di Australia lewat telepon.
Christine dan Assange berbicara di telepon sesempat dan sebisa mereka, karena pembicaraan dengan anaknya di telepon itu dibatasi dan ia merasa pembicaraan itu juga diawasi.
Kepada Reuters, Christine juga bercerita bahwa dia sudah mendapat jaminan dari Menteri Luar Negeri Ekuador, Ricardo Patino, anaknya akan dibuat senyaman mungkin selama tinggal di Kedutaan Besar Ekuador di London.
“Sejauh ini, staf kedutaan sangat baik. Mereka benar-benar baik. Orang-orang Ekuador itu sungguh hangat. Mereka selalu memastikan apakah Julian sudah mendapat makanan yang enak, merasa hangat, dan merasa nyaman,” kata Christine.
Dia pun menambahkan, “Ada sedikit pembicaraan yang saling kami katakan satu sama lain yang bersifat pribadi,” katanya. “Ini mengurangi keterpisahan jarak yang jauh. Kami memang benar-benar sangat dekat.”
Setelah Presiden Ekuador, Rafael Correa, memberi suaka politik kepada Assange pada Jumat, 17 Agustus 2012, Assange masih tetap tinggal di Kedutaan Besar Ekuador di London.
Kedubes Ekuador, yang beralamat di Flat 3B, 3 Hans Crescent, London SW1, menempati lantai pertama dari bangunan berlantai enam. Gedung ini merupakan blok mansion, apartemen berdinding baru bata merah yang sangat terkenal di London. Di blok apartemen itu juga ada Kedutaan Besar Kolombia dan apartemen-apartemen pribadi.
Kedubes Ekuador tidak memiliki balkon di luar, hanya sebuah balkon sempit, sehingga tidak ada sinar matahari yang menembus masuk untuk orang-orang yang berencana tinggal lama di dalam gedung itu. Staf WikiLeaks yang sempat melongok masuk ke gedung itu berkata kepada para pendukung Assange yang berkemah di luar Kedubes, Assange mendapat lampu yang mengandung vitamin D sebagai pengganti sinar matahari karena dia tidak bisa keluar ruangan.
Pemerintah Inggris tetap berencana menangkap Assange begitu dia keluar dari Kedubes Ekuador, karena Inggris sudah melakukan perjanjian ekstradisi dengan Pemerintah Swedia. Pemerintah Swedia akan menanyai Assange soal tuduhan perkosaan.
Blok Kedubes Ekuador terletak di seberang jalan Harrods, department store mewah yang dikunjungi ribuan penggila belanja dan turis setiap harinya. Harrods memiliki jalanan untuk truk bongkar muat yang berdekatan dengan pintu menuju ke Kedubes. Jalanan itu sudah dipenuhi oleh para pendukung Assange dan para kru pencari berita.
Assange, pada Minggu lalu, sempat tampil di balkon selama 10 menit di hadapan media dan mencaci maki Amerika Serikat dengan apa yang dia sebut sebagai perburuan terhadap situs web anti-kekerasan miliknya. Mantan hacker komputer berusia 41 tahun itu tampil meyakinkan di hadapan kamera dan menjadi berita dunia.
Dia tampil dengan rambut khasnya yang berwarna pirang putih dan kini dipangkas pendek. Saat berdiri di balkon, ia mengenakan kemeja rapi dan dasi. Mantan hacker komputer ini tampak sehat, meskipun terlihat agak lelah.
Saat berpidato di depan para pendukung dan media, ia sempat menghentikan pidatonya untuk memberi kesempatan kepada para pendukungnya bertepuk tangan. Sementara polisi London tampak sibuk berjaga-jaga.
Teman dan pendukung Assange asal Inggris, Vaughan Smith, yang mengunjungi Assange di Kedubes Ekuador, Selasa, 21 Agustus 2012, mengatakan Assange tidur dan bekerja di sebuah ruangan kecil. Ruangan itu tadinya adalah ruangan kantor yang buru-buru disulap menjadi kamar tidur dengan kasur udara yang sekarang sudah diganti dengan tempat tidur.
“Ruangannya kecil, punya jendela. Tapi aku tidak bisa menggambarkannya sebagai tempat yang lapang. Tidak ada fasilitas dapur, tapi dia punya akses menggunakan microwave. Juga akses untuk ke kamar mandi,” ujar Smith.
REUTERS | GRACE S. GANDHI
Berita Terkait:
Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?
Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks
Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange
Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador
Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange
Ekuador Usir Duta Besar Amerika Serikat