TEMPO.CO , London : Hidup Julian Assange, pendiri dan pemilik WikiLeaks, saat ini memang ironis. Ia yang biasa menjelajah di dunia maya yang sangat luas dan tanpa batas, kini harus meringkuk di ruang kecil di Kedutaan Besar Ekuador di London.
Ditemani dengan makanan siap antar ke ruangannya yang kecil, treadmill untuk membakar rasa emosi frustrasinya, serta lampu yang mengandung vitamin D untuk membuatnya tetap terlihat segar sebagai pengganti dari sinar matahari. Ia juga ditemani benda paling berharga di dunia ini, sebuah komputer dan koneksi Internet.
Pemilik WikiLeaks ini meminta suaka politik ke Kedubes Ekuador di London sembilan bulan yang lalu uhntuk menghindari upaya ekstradisi ke Swedia. Negara itu akan menanyai Assange soal tuduhan perkosaan.
Assange sangat menghindari kehidupan di penjara, tapi sepertinya sekarang ia sudah hidup seperti layaknya seorang tahanan.
Teman dan pendukung Assange asal Inggris, Vaughan Smith, yang mempersilahkan Assange tinggal di mansion-nya selama setahun saat Assange berjuang melawan rencana ekstradisi, mengatakan bahwa kawannya yang warga negara Australia itu berada dalam kondisi semangat yang baik dan tengah menikmati kebebasan virtual dengan komputernya.
“Dia kelihatannya baik-baik saja. Kuncinya adalah asalkan Assange itu dikasih komputer, maka dia akan sepenuhnya happy,” kata Smith kepada Reuters, Selasa, 21 Agustus 2012, setelah ia mengunjungi Assange di gedung Kedubes Ekuador yang berbata merah, di kawasan orang-orang kaya di Knightsbridge.
Smith melanjutkan, “Hal paling penting yang menjadi perhatian Assange adalah kemungkinan dia tidak bisa bekerja dengan enak dan itu mengapa dia tampaknya kurang suka kalau berada di sel penjara dibanding jika berada di Kedubes,” ujarnya.
Pada Minggu, 19 Agustus 2012, dunia dibuat terkesima dengan pemberitaan soal Assange, berita besar sejak Assange menyelinap ke Kedubes Ekuador di London pada 19 Juni 2012. Pekan lalu, Presiden Ekuador, Rafael Correa, yang berhaluan kiri memberi suaka politik kepada Assange. Sementara Pemerintah Inggris akan tetap mencoba untuk menangkap Assange begitu dia keluar dari halaman Kedubes Ekuador.
Ia sempat tampil di balkon selama 10 menit di hadapan media dan mencaci maki Amerika Serikat dengan apa yang dia sebut sebagai perburuan terhadap situs web anti-kekerasan miliknya. Mantan hacker komputer berusia 41 tahun itu tampil meyakinkan di hadapan kamera dan menjadi berita dunia.
REUTERS | GRACE S. GANDHI
Berita Terkait:
Mengapa Ekuador Beri Suaka pada Assange?
Ekuador Beri Suaka bagi Pendiri Wikileaks
Polisi Inggris Kepung Kedutaan Ekuador
Ibu Pendiri Wikileaks Minta Suaka untuk Assange
Presiden Ekuador Belum Putuskan Suaka bagi Assange
Ekuador Usir Duta Besar Amerika Serikat