TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia mendorong negara tetangganya, Myanmar, untuk menyelesaikan konflik terkait etnis Rohingya di sana. Sebulan terakhir, terjadi bentrok antaretnis Rakhine dan Rohingya di Myanmar yang menyebabkan ribuan orang Rohingya terusir dari tempat tinggalnya.
Sebagai bentuk nyata dukungan Indonesia untuk Myanmar, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengoordinasi upaya komunikasi dengan semua Menlu negara-negara Asean untuk merilis pernyataan bersama Asean, Sabtu, 18 Agustus 2012, ini. Dalam pernyataan bersama itu, Asean menyatakan dukungan dan siap menyediakan bantuan kemanusiaan untuk membantu Myanmar menyelesaikan masalah Rohingya.
Menurut Marty, Indonesia punya pengalaman menangani konflik dalam negeri yang berakar dari perbedaan etnis dan agama. Sekitar 10 tahun lalu, konflik seperti Rohingya memang pernah terjadi di Poso, Sulawesi, dan Ambon, Maluku. “Karena itu, Indonesia memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi Myanmar dalam menyelesaikan konflik itu,” kata Marty dalam rilisnya, Sabtu, 18 Agustus 2012.
Selain mendorong pernyataan bersama Menlu Asean, pemerintah Indonesia juga sudah menunjuk mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai utusan khusus pemerintah Indonesia untuk masalah ini.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Negara Islam (OKI) di Mekkah, Saudi Arabia, tanggal 14-15 Agustus 2012 lalu, Indonesia juga menyatakan sikapnya yang mendukung pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan konflik Rohingya.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis
Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus
Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor
Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia
Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas
Inilah Dua Hakim Yang Ditangkap KPK di Semarang
BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya
TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka
Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis
Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet