TEMPO.CO , Beijing - Gu Kailai telah mengakui membunuh pengusaha Inggris, Neil Heywood, dan menyalahkan tindakannya pada kondisi jiwanya yang kacau. Menurut harian Xinhua, Gu, istri mantan politikus papan atas Cina, Bo Xilai, meminta maaf atas apa yang digambarkannya sebagai "tragedi".
Dia bilang akan "menerima dan tenang menghadapi hukuman apapun."
Gu didakwa dengan pasal pembunuhan setelah Heywood ditemukan tewas pada November 2011. Pembantunya, Zhang Xiaojun, juga mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan itu dan ingin meminta maaf kepada keluarga Heywood itu, Xinhua melaporkan.
Jaksa menuduh Gu dan anaknya, Bo Guagua, bersekongkol menghabisi Heywood dengan alasan "kepentingan ekonomi" dan bahwa Gu khawatir "ancaman Neil Heywood untuk keamanan pribadi anaknya".
Gu, seorang pengacara terkemuka, mengakui semua terjadi begitu saja. "November lalu, ketika saya melihat bagaimana anak saya dalam bahaya dan saya menderita gangguan saraf, tragedi itu terjadi begitu saja," katanya. "Kasus ini sudah seperti sebuah batu besar menekan saya untuk setengah tahun terakhir. Sekarang, benar-benar telah seperti mimpi buruk."
Xinhua melaporkan Gu menderita depresi dan tergantung pada obat.
Dia dan Zhang menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah, tetapi pengamat mengatakan pendapat bahwa Gu sedang melindungi anaknya dapat digunakan sebagai pembenaran untuk memperingan hukumannya.
Sebelumnya, pada Jumat, empat perwira polisi senior mengakui tuduhan menutup-nutupi bukti yang mengaitkan Gu dengan pembunuhan tersebut, kata seorang pejabat pengadilan. Mereka termasuk Guo Weiguo, mantan Wakil Kepala Biro Keamanan Umum Chongqing, dan Li Yang, mantan Kepala Bagian Kriminal Biro.
Pejabat pengadilan tidak menyebutkan mengapa mereka berusaha menutupi pembunuhan itu dan sama sekali tidak menyebutkan Bo, kantor berita Reuters melaporkan.
Menurut penuntut, Gu bertemu Heywood di Nanshan Lijing Holiday Hotel, di mana mereka minum teh dan minuman beralkohol. Zhang juga hadir di sana.
"Setelah Heywood mabuk, muntah, dan meminta minum air, dia menuangkan racun, yang sudah disiapkan sebelumnya dan dibawa oleh Zhang Xiaojun, ke dalam mulutnya , dan menyebabkan kematiannya," demikian pernyataan pengadilan.
Kasus ini mengakhiri karir politik Bo Xilai, yang telah dipandang sebagai calon kuat pemimpin baru Cina. Bo adalah ketua Partai Komunis di Kota Chongqing ketika mayat Heywood ditemukan pada November 2011.
Pada saat itu kematian dicatat sebagai serangan jantung. Tapi empat bulan kemudian tangan kanan Bo, kepala polisi Wang Lijun, melarikan diri ke konsulat AS dan menceritakan yang sebenarnya.
Bo dipecat pada bulan Maret dan saat ini sedang diselidiki untuk apa yang mereka sebut sebagai "pelanggaran disiplin". Dia tidak terlihat di depan umum sejak penyelidikan istrinya diumumkan.
REUTERS | TRIP B
Terpopuler
Kim Jong-un Contek Habis Reformasi Gaya Cina
Bayi Curian Itu Disembunyikan di Tas Tangan
Presiden Korsel Ke Pulau Sengketa, Jepang Marah
Seekor Beruang "Rampok" Toko Permen di Colorado
Sanksi Baru bagi Suriah dan Hizbullah
Ribuan Warga Suriah Mengungsi ke Turki