TEMPO.CO, Beirut - Pasukan keamanan Lebanon, Kamis pagi waktu setempat, 8 Agustus 2012, menahan Michel Samaha, bekas menteri penerangan yang dianggap dekat dengan rezim Suriah. Demikian keterangan pejabat senior Lebanon kepada media, Kamis, 8 Agustus 2012.
"Pasukan keamanan menahan bekas menteri di kediamannya di Kheshara, di Mount Lebanon," kata sumber yang menolak disebutkan namanya.
Kabar penahanan Samaha dibenarkan oleh kantor berita National News Agency (NNA). "Beliau ditahan oleh satuan pasukan keamanan dalam negeri yang menyerbu apartemennya di Distrik Achrafieh, Beirut, Kamis pagi."
"Polisi juga menggeruduk kediaman Samaha di Kenshara, Mount Lebanon, dan menyita laptop, dokumen, dan rekaman video," demikian pernyataan NNA. Sopir Samaha, Fares Barakat, juga turut ditahan.
Perdana Menteri Najib Mikati mengatakan, penahanan Samaha atas perintah Jaksa Agung, "Demi alasan keamanan," ujarnya. Mikati menambahkan, penahanan itu tak ada hubungannya dengan STL (Special Tribunal for Lebanon).
Seorang sumber keamanan yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa polisi sebelumnya menemukan fasilitas penyimpanan dengan alat peledak milik rekan Samaha. Hasil temuan inilah yang menjadi alasan penahanan Samaha.
Anggota parlemen Islam, Khaled Daher, mengatakan kepada MTV bahwa Samaha bisa saja ditahan dengan alasan terkait rencana pembunuhan terhadap dirinya.
"Saya terkejut atas penahanan Samaha yang dicurigai turut merencanakan pembunuhan terhadap diri saya," katanya. Daher menambahkan, namanya masuk daftar orang yang harus dibunuh. "Itu tugas pasukan keamanan untuk melindungi kami dan warga sipil."
Samaha adalah bekas menteri penerangan di masa pemerintahan Rafiq Hariri, yang tewas akibat bom mobil dalam sebuah drama pembunuhan massive di Beirut, 14 Februari 2005. Ia menjabat sebagai menteri penerangan pada 1990-an dan antara 2003-2004. Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP, penahanan Samaha oleh dinas intelijen negara atas perintah Jaksa Agung.
AL ARABIYA NEWS | AL AKHBAR | CHOIRUL
Berita lain:
Penyerang Kuil Sikh Tewas karena Senjatanya
Istri Kim Jong Un Pakai Tas Seharga 1,8 Juta Won
Gelar Tarian Bikini, Maskapai Vietnam Didenda
Kasus Gu Kailai Repotkan Partai Komunis Cina
Presiden Mesir Pecat Kepala Dinas Intelijen