TEMPO.CO , Athena - Polisi Yunani mengatakan lebih dari 1.600 imigran ilegal akan dideportasi setelah tindakan keras di Athena dalam beberapa hari terakhir. Lebih dari 6.000 orang telah ditahan, meskipun sebagian besar dibebaskan kembali.
Menteri Ketertiban, Nikos Dendias, membela tindakan tegas ini. Dia mengatakan keadaan ekonomi Yunani tak memungkinkan bagi "invasi imigran". Ia menyebut masalah imigrasi adalah "bom waktu bagi masyarakat dan negara".
"Kecuali kita membuat struktur yang tepat untuk menangani imigrasi, maka kita akan berantakan," katanya. Sebanyak 88 imigran ilegal telah dipulangkan ke Pakistan pada hari Minggu.
Pihak berwenang Yunani telah meningkatkan penjagaan di perbatasan dengan Turki di tengah kekhawatiran masuknya pengungsi Timur Tengah menyusul memburuknya situasi Suriah. Lebih dari 80 persen dari migran yang masuk ke Uni Eropa melakukannya melalui Yunani, yang kini ada dalam cengkeraman resesi terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Beberapa politisi Yunani telah menyerukan pemerintah untuk mengadopsi langkah lebih keras bagi imigrasi ilegal. Minggu lalu, partai sayap kanan Golden Dawn membagikan makanan gratis untuk orang miskin di luar parlemen Yunani - tetapi hanya jika mereka membuktikan bahwa mereka adalah warga negara Yunani dan menyerahkan informasi pribadi yang penting.
Yunani kerap menuai kritik untuk penanganan imigran. Amnesty International menuduh negara ini memperlakukan pencari suaka bak penjahat dan menahan mereka di pusat-pusat penahanan.
BBC | TRIP B
Terpopuler
Alasan Jusuf Kalla Dukung Jokowi
Polisi Punya Yusril, KPK Dibela Gandjar
Simsalabim Jenderal SIM
Jenderal SIM di Balik Tembok Tinggi
Cerita Simulator SIM Majalah Tempo April Lalu