TEMPO.CO, Aden - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Yaman Selatan, Jaar, Sabtu malam, 4 Agustus 2012, menewaskan 35 orang dan puluhan orang mengalami luka-luka. Pimpinan kelompok lokal yang sebelumnya ikut memerangi militan Al Qaeda, ikut menjadi korban.
Pengebom nampaknya telah menargetkan Komandan Komite Rakyat, kelompok yang berjuang bersama tentara Yaman selama serangan terhadap militan Ansar al-Syariah di wilayah itu, sebagai sasarannya. Ketika itu, mereka berhasil mengalahkan kaum militan. Kemenangan di bulan Juni lalu itu mendapat pujian dari pemerintah karena dianggap kemenangan besar.
Baca Juga:
"Jumlah koran meninggal meningkat menjadi 35, dari 25. Kebanyakan korban meninggal di rumah sakit," kata seorang pejabat lokal yang menolak disebut namanya. Dia menambahkan, ada tubuh seorang pria hangus di sekitar lokasi kejadian.
Di antara korban terdapat pimpinan komite, Abdul Latif Al Sayed. Dia terluka dan dibawa ke rumah sakit. Nasibnya lebih beruntung. Dua saudaranya yang ada di lokasi saat itu, tak terselamatkan.
Serangan itu sebagai bentuk ancaman abadi militansi Islam di Yaman dan mungkin sebagai peringatan terhadap Amerika Serikat dan Arab Saudi, yang semakin melihat negara miskin sebagai garis depan dalam perang mereka dengan Al Qaeda dan afiliasinya.
Ansar al-Syariah (Partisan Hukum Islam) merebut beberapa kota di Abyan pada tahun 2011. Mereka kemudian mendirikan pijakan di sana. Sedangkan Presiden Ali Abdullah Saleh bergulat dengan protes massa yang akhirnya menggulingkannya.
Amerika Serikat mendukung kampanye militer yang mendorong para pejuang Islam dari benteng-benteng mereka pada Juni lalu. Tapi, sebenarnya para militan itu hanya berbaring dan menunggu kesempatan untuk berkumpul lagi.
REUTERS | RINA WIDIASTUTI
Berita lain:
Jumlah Jomblo di Israel Meningkat Drastis
Timor Leste Klaim Lokasi Kantor Imigrasi di Wilayahnya
PBB Pecah Soal Suriah
Rancang ''Parade Bugil'', Polisi Pakistan Diskors
Begini Jaringan Pornografi Anak Itu Terendus