TEMPO.CO, Kairo--Militer masih memiliki peran besar dalam kabinet baru Mesir yang dilantik Presiden Muhammad Mursi, Kamis lalu. Kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Hisham Qandil ini beranggotakan 35 menteri, termasuk Marsekal Hussein Tantawi, yang tetap menjabat Menteri Pertahanan merangkap Ketua Dewan Tinggi Militer (SCAF).
Marsekal Tantawi telah menjabat Menteri Pertahanan selama lebih dari 20 tahun sejak era rezim Presiden Hosni Mubarak, yang ditumbangkan dalam revolusi pada 11 Februari lalu. Qandil juga menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri Mohammed Kamal Amr dan Menteri Keuangan Mumtaz al-Said dipastikan tetap menempati posisi mereka.
Sebelum pelantikan, Qandil mengatakan kabinet ini merupakan hasil musyawarah dengan semua kekuatan politik dan sosial setempat. "Ini adalah kabinet rakyat, tidak membedakan yang ini muslim atau Kristiani atau golongan apa pun. Semuanya akan bekerja untuk kesejahteraan Mesir. Keberhasilan satu menteri berarti keberhasilan kita semua," katanya.
Menteri Dalam Negeri dijabat Jenderal Ahmad Jamaluddin, yang sebelumnya menjadi Deputi Menteri Dalam Negeri. Mustafa Musad, yang bertanggung jawab atas kebijakan pendidikan selama kampanye pemilihan presiden, ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan. Sedangkan Tariq Wafiq, Kepala Komite Perumahan Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), menjabat Menteri Urusan Perumahan.
Posisi kunci lain yaitu Menteri Agama dijabat Osama al-Abd, Presiden Universitas Al-Azhar. Kaum perempuan juga terwakili dalam kabinet tersebut, yaitu Menteri Riset Sains Nadia Zehari dan Menteri Sosial Nagwa Khalil.
Beredar kabar bahwa tokoh ultra-konservatif Salafi, Mohammed Yusri Ibrahim, juga akan ditunjuk sebagai menteri.
REUTERS | BBC | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Pulang Setelah 23 Tahun Dinyatakan Meninggal
Psikiater Ingatkan Seminggu sebelum Joker Beraksi
Obama Diledek untuk Belikan Michelle Es Krim
Iran Izinkan Taliban Buka Kantor di Zaheda
Trio Al-Qaeda Ditahan Polisi Spanyol
Kofi Annan Mundur Sebagai Utusan PBB-Liga Arab