Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga AS Dicekal Tak Boleh Pulang ke Negaranya

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO , Bahrain -Malang nian hidup Ali Ahmed, warga Amerika Serikat keturunan Somalia. Ia terlunta-lunta di Bahrain karena dilarang pulang ke negaranya. Pemerintah Amerika memasukkan Ahmed dalam daftar dilarang terbang karena dicurigai sebagai teroris.
Ahmed baru pertama kali ini terbang ke luar negeri saat usianya menginjak 20 tahun. Ia pun mengatur jadwal kepergiannya. Pertama, ia pergi berziarah ke Mekah, Arab Saudi. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya ke Kenya untuk bertemu dengan ayahnya yang sudah 14 tahun tidak pernah dilihatnya. Setelah itu, ia berkunjung ke rumah tunangannya untuk membahas pernikahan mereka.
Setibanya di Kenya dua minggu lalu, pejabat pemerintah Kenya menolak Ahmed masuk dan memberi tahu bahwa dirinya masuk daftar dilarang terbang. Ahmed kemudian terbang ke Bahrain. Di sini, Kedutaan Besar Amerika Serikat menghubunginya untuk memberi tahu bahwa ia masuk daftar dilarang terbang.
Ahmed untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Amerika Serikat saat usianya 7 tahun. Ia bersama keluarganya adalah pelarian perang saudara Somalia. Ia kemudian menjadi warga negara Amerika Serikat.
Kelompok hak-hak sipil California dan Dewan Hubungan Amerika-Islam menaruh perhatian pada kasus yang menimpa Ahmed. Kelompok advokasi hak-hak sipil telah menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Hillary Clinton untuk ikut terlibat dalam kasus Ahmed. Sebagai warga Amerika, ujarnya, Ahmed seharusnya diizinkan kembali pulang dan masalah ini harus ada penyelesaiannya. Jika gagal, berarti pemerintah Amerika Serikat melanggar hak-hak sipil warganya.
Daftar tidak terbang merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan George W. Bush, menyusul terjadinya tragedi 11 September 2001. Adalah US Terrorist Screening Center, yang mengelola daftar yang memuat identitas orang-orang yang dilarang terbang, baik masuk maupun keluar Amerika Serikat, dengan pesawat komersial.
Ahmed tidak mengerti kenapa dirinya masuk daftar itu dan dikaitkan dengan aksi terorisme serta kegiatan ilegal lainnya. FBI dulu mengatakan seseorang masuk daftar dilarang terbang jika memenuhi kriteria sesuai dengan undang-undang dan kebijakan lembaga perlindungan hak-hak pribadi serta kebebasan warga negara.
Masalahnya, tak seorang pun tahu kriteria itu. FBI sendiri melarang nama-nama yang ada dalam daftar dilarang terbang itu dibuka ke publik. Ahmad berujar singkat atas apa yang dialaminya: dia akan membahas hal itu dengan pengacaranya untuk mengambil langkah demi membersihkan namanya dan dapat kembali pulang ke negaranya.
REUTERS I AP I I RUSSIA TODAY I MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran