TEMPO.CO , Singapura - Profesor Hukum dari National University of Singapore bernama Tey Tsun Hang kini harus berhadapan dengan Komisi Anti-Rasuah Singapura (CPIB). Tuduhannya adalah gratifikasi seksual demi nilai bagus kepada mahasiswi. (baca: Demi Nilai, Mahasiswi Rela Bercinta dengan Profesor)
Pria 41 tahun itu sudah diperiksa sejak April 2012, dan kini ia berstatus tahanan. Tapi sejumlah koleganya telah menebus profesor Tey dengan jaminan, sehingga ia bisa keluar.
Kisah Tey dan mahasiswinya kini jadi bahan pembicaraan di negeri mini itu. Menurut polisi yang awalnya menyelidiki kasus ini, kasus Tey merupakan yang pertama kali terjadi di Singapura.
Hubungan terlarang itu justru diungkap oleh sang mahasiswi sendiri. Ia bercerita kepada sahabatnya bahwa ia mendekati Prof Tey demi nilai yang lebih baik. Sebab untuk bekerja di salah satu firma hukum terbaik di Singapura, sarjana hukum harus lulus paling tidak meraih nomor dua terbaik.
Pengacara kriminal Ravinderpal Singh menuturkan jaksa menjatuhkan satu dakwaan untuk tiap kali Profesor bercinta dengan si mahasiswi. Meskipun, mahasiswa itu hanya mendapatkan satu nilai A dari sang Profesor. Memang dikabarkan mahasiswa dan Profesor tidak hanya sekali bercinta.
Alasan kenapa Profesor ditangani Komisi Antikorupsi adalah kasus tersebut masuk kategori rasuah. Menurut Singh, korupsi tidak sekadar soal uang, tapi bisa dalam bentuk hadiah dan berhubungan seksual.
Adapun sang mahasiswi diketahui kini bekerja di sebuah firma hukum lokal. Beberapa temannya menyebut mahasiswi tersebut adalah orang yang bersemangat dan sangat ambisius.
Kini Prof Tey menjalani cuti panjang yang dimulai Agustus 2012. Menurut pihak fakultas, cuti tersebut memang sudah diajukan lama, jauh sebelum kasus ini mencuat.
ASIAONE|DIANING SARI
Berita lain:
Demi Nilai, Mahasiswi Rela Bercinta dengan Profesor
Angelina Minta Sesuatu kepada Brotoseno
Gudang Mebel Jokowi Ludes Terbakar
Ruhut: Jika Saya Deni, Saya Nggak Minta Maaf
Orientasi Murid Baru SMA Don Bosco Makan Korban