TEMPO.CO , Beijing - Badai terbesar yang menghantam Beijing, Cina, dalam enam dekade terbaik berakbat buruk. Tak kurang 77 orang ditemukan tewas hingga, Kamis, 26 Juli 2012. Demikian dilaporkan kantor berita Xinhua mengutip pejabat pemerintah.
Tim penyelamat tengah mencoba mengevakuasi mayat dari reruntuhan bangunan yang menghantam daerah barat daya Fangshan. Xianhua memperkirakan di lokasi ini saja terdapat 37 orang tewas.
Badai yang terjadi Sabtu lalu membanjiri jalan-jalan. Aliran deras air menutupi beberapa jalan underpass. Sejumlah pengendara terjebak di jalan-jalan yang tergenang.
Warga Cina menggunakan situs microblogging untuk mengkritik sistem drainase yang buruk. Mereka menilai pemerintah lebih mementingkan pembangunan jalan raya modern dan gedung pencakar langit.dan pencakar langit.
Sebaliknya, kota Terlarang yang menjadi situs bersejarah di negara Tirai Bambu itu justru terhindar dari banjir. Hal itu disebabkan sistem drainase yang dibangun sekitar 600 tahun yang lalu.
Pemerintah kota memperkirakan banjir ini menyebabkan kerusakan sekitar 12 miliar yuan atau sekitar Rp 178 triliun.
REUTERS | RAJU FEBRIAN