TEMPO.CO, Los Angeles - Sutradara film Batman, Christopher Nolan, menyatakan kesedihannya yang mendalam atas tragedi penembakan massal dalam pemutaran perdana film Batman: The Dark Knight Rises di Denver, Colorado, Jumat, 20 Juli 2012. Peristiwa ini menewaskan 12 orang dan 58 orang luka-luka.
Sutradara kawakan itu mengaku masih tak percaya ada selusin orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka ketika menonton salah satu filmnya.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang korban penembakan, tapi mereka ada di sana untuk menonton film. Saya percaya film adalah salah satu bentuk seni besar Amerika. Dan pengalaman bersama menonton cerita terungkap di layar adalah hal yang penting dan hobi yang menyenangkan," ujar Nolan dalam pernyataannya pada TMZ, Sabtu, 21 Juli 2012.
"Atas nama para pemain dan kru The Dark Knight Rises, saya ingin menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi yang tak masuk akal yang menimpa masyarakat," kata Nolan.
Studio Warner Bros telah memutuskan untuk menghapus semua senjata dan referensi untuk senjata api dari trailer The Dark Knight Rises. Mereka juga tidak akan melaporkan laba kotor untuk menghormati para korban.
Pelaku teror Batman diidentifikasi sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Colorado bernama James Holmes. Pria berusia 24 tahun ini diduga menderita kelainan jiwa karena merasa dirinya Joker, musuh bebuyutan Batman.
Ketika melakukan aksinya, dia mengenakan masker gas dan membawa tiga senjata api. Dia memberondong ratusan penonton ketika film Batman baru 20 menit diputar.
BELFASTTELEGRAPH | RINA WIDIASTUTI
Berita terpopuler lainnya:
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Karyawan ''Nakal'' Ini Sengaja Sebarkan Hepatitis C
Pemutaran Film Batman Telan Nyawa 14 Penonton
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
Hartati Murdaya Terancam Dipecat dari Demokrat
Berapa Kerugian Hambalang? Ini Taksiran KPK
Film ''Mursala'' Dilarang Tayang.