TEMPO.CO, Jakarta - Tiga warga negara Indonesia, Anggiat M. Situmeang, Rita Situmeang dan putranya, Prodeo et Patria, dilaporkan menjadi korban penembakan massal dalam pemutaran perdana (premiere) film Batman: The Dark Knight Rises, di Denver, Colorado, Jumat, 20 Juli 2012.
Sumber Tempo, warga Indonesia di Amerika, menuturkan Rita sempat dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembakan peluru. “Satu peluru di lengan kiri dan retak di kaki,” katanya. Sementara putranya menderita luka parah di bagian punggung.
Baca juga:
Pelaku teror Batman diidentifikasi sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran di Universitas Colorado bernama James Holmes. Pria 24 tahun ini diduga menderita kelainan jiwa karena merasa dirinya Joker, musuh bebuyutan Batman.
Ketika melakukan aksinya, dia mengenakan masker gas dan membawa tiga senjata api. Dia memberondong ratusan penonton ketika film Batman baru dimulai 20 menit. Selain dua WNI, ada 12 orang lain tewas. Lebih dari 70 orang luka-luka.
MARIA RITA HASUGIAN | VICTORIA SIDJABAT
Catatan Redaksi: Berita ini merupakan ralat atas berita sebelumnya yang menyebut dua korban warga Indonesia tewas. Atas kesalahan tersebut, redaksi meminta maaf.
Berita Terpopuler:
Karyawan ''Nakal'' Ini Sengaja Sebarkan Hepatitis C
PSK Ini Ladeni 12 Orang Sehari
Hartati Murdaya Terancam Dipecat dari Demokrat
Pemutaran Film Batman Telan Nyawa 14 Penonton
Berapa Kerugian Hambalang? Ini Taksiran KPK
Film ''Mursala'' Dilarang Tayang.
Nuri Maulida Nikah Siri dengan Ustadz Guntur Bumi?
Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika
KPK Periksa Presiden Direktur Toyota Astra Motor
The Dark Knight Rises, Kota Gotham tanpa Batman