TEMPO.CO , Moskow - Tokoh Muslim ternama di wilayah Tatarstan, Rusia, terluka dalam serangan bom dan deputinya tewas dalam penembakan terpisah pada Kamis. Serangan ini mengoyak kerukunan beragama yang tengah dijalin di Rusia.
Presiden Vladimir Putin menyerukan agar warga tak terprovokasi dan mengutuk serangan yang dilakukan sebelum dimulainya bulan suci Ramadan. "Aparat penegak hukum terus berupaya menemukan dan menghukum para pelakunya," kata Putin.
Mufti Tatarstan, Ildis Faizov, dirawat di rumah sakit setelah tiga ledakan kuat menyasar mobilnya. Dia berkata bahwa dia keluar dari SUV setelah ledakan pertama sebelum ledakan lebih besar mengguncang di atas kendaraannya.
"Saya merasakan ledakan pertama lemah di bagian depan mobil dan segera merangkak keluar dari mobil," kata Faizov.
Rekaman televisi Reuters menunjukkan kendaraan dilalap api dan asap mengepul di jalan di pusat kota Kazan, tujuan populer bagi wisatawan dari Moskow, sekitar 735 km timur ibukota Rusia itu.
Baca Juga:
Pada waktu yang sama, deputi mufti Valiulla Yakupov ditembak mati di luar rumahnya. Komite Investigasi Rusia disebut ledakan bom mobil itu sebagai "tindakan teroris".
Motif serangan belum diketahui, tetapi serangan tampaknya dilakukan secara terkoordinasi. Dugaan mengarah pada militan di Kaukus Utara yang berjuang mendirikan negara Islam. Mereka menarget pemimpin Muslim arus utama yang didukung oleh pihak berwenang.
REUTERS | TRIP B