TEMPO.CO, New Hampshire - David Kwiatkowski, seorang mantan teknisi laboratorium di Rumah Sakit Exeter, New Hampshire, dituduh menyebarkan virus hepatitis C. Akibat ulahnya, sedikitnya 31 pasien di laboratorium kateterisasi jantung rumah sakit itu terinfeksi.
Pria 32 tahun ini ditangkap dan didakwa melakukan tindakan sembrono yang menyebabkan risiko bagi yang lain.
"Bukti yang dikumpulkan sampai saat ini tak terbantahkan bahwa Kwiatkowski merupakan sumber wabah hepatitis C di Exeter Hospital," kata jaksa John P. Kacavas dalam siaran persnya, seperti dikutip ABC News, Jumat, 20 Juli 2012. "Dengan penangkapan ini, kita telah menghilangkan infektor berseri yang mengancam keselamatan publik dan kesehatan."
Semua bermula dari ditemukannya kasus hepatitis massal di antara pasien rumah sakit itu. Penyelidikan mengarah pada Kwiatkowski yang diduga telah mencuri jarum suntik Fentanil, obat bius yang fungsinya mirip morfin, yang ditujukan untuk pasien.
Ia menyuntik lengannya sendiri kemudian mengisi ulang jarum suntik yang kosong dengan cairan lainnya, seperti garam, menurut siaran pers itu.
Sejak Kwiatkowski dinyatakan positif hepatitis C pada bulan Juni 2010, ia menularkannya kepada pasien rumah sakit.
Exeter Hospital menemukan wabah pada bulan Mei 2012, mendorong penyelidikan yang melibatkan banyak pihak, mulai dari instansi pemerintah negara bagian hingga federal, termasuk FBI.
Kwiatkowski dikenal karena perilaku tak menentu dan dicurigai menyalahgunakan zat aditif. Karyawan rumah sakit lain mengatakan ia sering berkeringat dan sering pergi ke kamar mandi.
Salah seorang karyawan mengatakan kepada penyelidik bahwa ia melihat Kwiatkowski dengan "wajah merah, mata merah, dan busa putih di sekitar mulut" saat pergantian sif jaga di laboratorium.
ABC NEWS | TRIP B
Berita terpopuler lainnya:
Angelina Sondakh Menikah di Rutan KPK?
Anak Surabaya Ini Dikontrak Klub Liga Spanyol
Kenapa Pemerintah Putuskan 1 Ramadan Sabtu?
Ini Model Prancis Yang Temani Balotelli
Di-bully @triomacan2000, Dahlan Pamitan
Robot ''Teman Tidur'' Mulai Dipasarkan di Cina
Ruang Kerja Andi Mallarangeng Digeledah KPK