TEMPO.CO, Ranggoon — Untuk pertama kalinya setelah lebih dari dua dekade, televisi pemerintah Burma menayangkan peringatan kematian Jenderal Aung San, ayah dari pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi, pada Kamis 19 Juli 2012. Hari ini merupakan peringatan 65 tahun pembunuhan ayah Suu Kyi yang juga pahlawan nasional Burma.
Pemerintah junta militer Myanmar selama 20 tahun terakhir menolak mengizinkan perayaan kematian Aung San untuk mengindari meningkatnya popularitas Suu Kyi di mata rakyat.
Peringatan hari martir kali ini, selain ditayangkan langsung oleh televisi pemerintah, juga dihadiri salah satu Wakil Presiden Myanmar, Sai Mauk Hkam. Dia bergabung bersama Suu Kyi saat meletakkan tiga keranjang bunga di makam Aung San di Rangoon. Sai Mauk Hkam juga meletakkan serangkai bunga anggrek dan memberikan penghormatan ala militer selama dua menit.
Aung San baru berusia 32 tahun ketika dibunuh bersama enam menteri dan dua pejabat lainnya. Sao Kai Hpa, putra pemimpin etnis Shan, Mongon Sawba Sao San Tun--yang turut tewas dalam serangan tersebut-- bersyukur atas kunjungan petinggi pemerintah. “Perubahan ini menuju jalan yang benar dan mereka akhirnya memberikan penghormatan kepada pahlawan bangsa,” kata Sao Kai Hpa.
L AP | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita Terpopuler:
Demi Fans Muslim, Madrid dan Barca Revisi Logo
Yoris : Jika Kalla Dipecat, Golkar Hancur
Sejoli Pegawai Negeri Ketahuan Mesum di Toilet
Setelah 15 Tahun, PT Dirgantara Kini Buka Lowongan
Pelacur dan Mucikari Demo Kantor DPRD
Indonesia Akan Miliki 75 Pencakar Langit
Nissan Juke Indonesia Kena Recall
Pengurus Golkar Tak Kompak Soal Pemecatan Kalla
Steve Wozniak : Saya Lebih Hebat dari Steve Jobs
Akbar: Pemecatan Kalla Bisa Blunder