TEMPO.CO, Karachi--Sebagai satu di antara tiga negara di dunia yang masih mengalami endemi polio bersama Nigeria dan Afganistan, Pakistan harus bekerja keras untuk mengatasi masalah ini. Namun upaya menyelamatkan jutaan anak Pakistan dari ancaman penyakit yang melumpuhkan kaki itu memperoleh tantangan besar dari kelompok Taliban.
Sejatinya, mulai Senin kemarin hingga Rabu ini, sebanyak 34 juta anak balita di seluruh penjuru negeri mendapat vaksinasi tersebut. Tapi Hafiz Gul Bahadur, yang memimpin Taliban Shura di Provinsi Waziristan Utara, menetapkan larangan imunisasi polio terhadap anak-anak di daerah tersebut.
“Kecuali Amerika Serikat menghentikan serangan udara terhadap wilayah kami. Program ini juga bagian dari mata-mata Amerika,” kata Bahadur. Kecurigaan itu bukan tanpa sebab. Dokter asal Pakistan, Shakeel Afridi, yang dihukum 33 tahun penjara karena membantu operasi badan intelijen Amerika, CIA, menggunakan program imunisasi sebagai penyamaran.
Larangan ini diikuti oleh pemimpin Taliban di Waziristan Selatan, Mullah Nazir. Akibat larangan tersebut, pejabat pemerintah memperkirakan 350 ribu anak di dua kawasan itu terancam penyakit mematikan tersebut.
Serangan bahkan mulai ditujukan pada dokter Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membantu program nasional ini. Kemarin, seorang dokter berkebangsaan Ghana dan dokter Pakistan terluka akibat tembakan sekelompok pria bersenjata.
Kendaraan yang mereka tumpangi ditembak di kawasan Soharb Ghoth, Kota Karachi, pada hari kedua program imunisasi. “Mereka kini dalam kondisi stabil dan dipindah ke rumah sakit swasta,” ujar Maryam Yunus, juru bicara WHO.
Maulana Mirza Jan, pemimpin ulama di wilayah Waziristan Selatan, mengatakan kunci dari masalah ini berada di tangan Bahadur. “Jika pemerintah berhasil membujuk Bahadur, seluruh komandan Taliban akan patuh kepadanya,” tutur Jan.
Tentu saja, hal itu dengan asumsi Pakistan tidak semakin terlambat menangani kasus polio. Berdasarkan data jurnal medis Lancet, 198 anak Pakistan lumpuh akibat penyakit ini pada 2011, jauh meningkat dibanding pada 2010, yang hanya 144 kasus.
CHANNEL NEWS ASIA | DAWN | EXPRESS TRIBUNE | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita lain:
Steven R Covey Meninggal Setelah Jatuh dari Sepeda
Begini Bentuk Lingerie Lima Abad Lalu
Pembunuh 15.700 Yahudi Hidup Tenang di Budapest
Stephen Covey, dari 7 ke 8 Habits
Ada Jarum dalam Sandwich di Pesawat Delta