TEMPO.CO , Dubai - Kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat menembak sebuah kapal nelayan di pantai Dubai, sebelah selatan Teluk, Senin, 16 Juli 2012, menewaskan seorang nelayan warga negara India dan melukai tiga lainnya. Demikian keterangan pejabat Uni Emirat Arab kepada media, Senin 16 Juli 2012.
"Tembakan Angkatan Laut Amerika Serikat menewaskan seorang berkebangsaan India dan tiga warga India lainnya luka serius," kata Tarek al-Hedan, pejabat Kementerian Luar Negeri Urusan Politik, kepada kantor berita WAM, Senin, 16 Juli 2012. "Kami sedang melakukan investigasi atas insiden tesebut," ujar al-Hedan.
Letnan Greg Raelson, juru bicara Angkatan Laut Amerika Serikat ke-5 yang berpangkalan di Bahrain, berdalih mereka sudah memberi peringatan sehingga USNS Rappahannock terpaksa melepaskan tembakan setelah kapal nelayan tak menghiraukan peringatan itu. "Kapal perang Amerika Serikat memiliki hak mempertahankan diri melawan potensi ancaman. Keselamatan kapal dan personel kami adalah prioritas utama," katanya kepada Al Jazeera melalui balasan surat elektronik.
Penembakan terjadi pada pukul 14.00 siang waktu setempat di sekitar 16 kilometer dari garis pantai, kata juru bicara Angkatan Laut Amerika Serikat. Rappahannock--membawa 81 personel sipil dan tiga pejabat militer--memasuki pelabuhan Uni Emirat Arab, Jebel Ali, ketika kapal motor kecil mendekat dalam jarak 8 kilometer. "Kami mencoba memperingatkannya melalui radio dan pengeras suara. Juga lampu dan tembakan peringatan. Sebaliknya, mereka memuntahkan tembakan menggunakan senjata kaliber 50," ujar juru bicara.
Kantor berita Associated Press melaporkan lusinan polisi dan petugas Emirat berkerumun di sekitar kapal setelah dibawa ke pinggir pantai menyusul insiden tembakan. Kapal ditarik ke pelabuhan Dubai yang biasa digunakan oleh para nelayan dan pelaut. Tim penyelamat membawa mayat korban tembakan dalam sebuah kantong mayat berwarna putih dan memasukkan ke dalam ambulans. Kapal nelayan korban tembakan berukuran sembilan meter dengan tiga mesin tempel. Kapal ini digunakan oleh nelayan untuk mencari ikan di kawasan tesebut.
Koresponden Al Jazeera di Washington, Patty Culhane, mengatakan kehadiran kapal kecil di kawasan tersebut sangat mencemaskan Angkatan Laut Amerika Serikat. Sejak serangan bom terhadap kapal perang USS Cole, Oktober 2000, yang menewaskan 17 anggota Angkatan Laut Amerika Serikat, militer sangat mewaspadai kehadiran kapal-kepal kecil. "Salah satu caranya menembak mereka demi mempertahankan diri."
AL JAZEERA | CHOIRUL