TEMPO.CO , Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin dikritik warganya karena hanya menonton dari udara setelah banjir menewaskan sedikitnya 171 orang di wilayah Laut Hitam. Ribuan rumah terendam saat sebagian warga tengah terlelap.
Putin juga dikritik karena respons yang lamban dan tampak tak peduli terhadap bencana. Ia dikabarkan marah besar dan memerintahkan kepala badan investigasi Rusia untuk menentukan apakah telah dilakukan cukup peringatan tentang banjir bagi warganya. Jaksa federal juga mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah penduduk telah benar-benar dilindungi dari "bencana alam dan teknologi".
Putin tidak mengunjungi langsung daerah banjir dan bertemu dengan setiap warga yang terkena dampak. Media menyatakan ia tidak bersedia datang karena tak mau mengambil risiko menjadi target kemarahan rakyatnya.
Rusia mengalami serangkaian bencana alam dan buatan manusia dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang menyalahkan pada infrastruktur yang sudah mulai aus atau peraturan keselamatan yang longgar.
Hujan deras menyebabkan banjir paling rendah setinggi kaki orang dewasa dalam waktu kurang dari 24 jam. Laporan meteorologi menyebut, curah hujan naik lima kali lipat dari biasanya.
Air merendam Kota Krymsk pada Sabtu pagi dengan kecepatan tinggi dan volume besar. Bahkan, warga menduga air sengaja dilepaskan dari reservoir di pegunungan di atas. Pejabat lokal membantahnya dan mengatakan secara teknis tidak mungkin membuka pintu air.
Penyelidik federal, bagaimana pun, mengakui air ini telah keluar secara alami dari reservoir, tapi mereka berkeras tidak menyebabkan banjir. Mereka mengatakan masalahnya adalah hujan deras dan tiba-tiba.
Selama pertemuan terbuka dengan gubernur yang mencoba meyakinkan mereka bahwa reservoir itu bukan sumber banjir, warga berteriak dan tidak percaya. Gubernur kemudian setuju untuk mengizinkan lima warga dan wartawan untuk terbang di atas bendungan dengan helikopter.
Putin telah mengirimkan menteri darurat untuk misi inspeksi, indikasi lebih lanjut dari keprihatinan atas kondisi reservoir. Vladimir Puchkov kemudian melaporkan bahwa dia terbang di atas bendungan dan melihat tidak ada bukti kerusakan.
Pekerja dan relawan bergegas untuk mendistribusikan makanan, air minum, dan pakaian bersih ke seluruh Krymsk. Kota berpenghuni 57.000 orang ini kini dalam kondisi tanpa listrik dan air minum. Saat air banjir surut, warga mencoba menghapus lumpur dari rumah mereka dan menyelamatkan harta benda yang tersisa.
Banjir juga terjadi di Gelendzhik, sebuah tempat liburan pantai sekitar 200 kilometer dari Sochi, di mana persiapan sedang dilakukan untuk Olimpiade Musim Dingin tahun 2014. Novorossiisk, sebuah pelabuhan utama di Laut Hitam, juga dikabarkan terpengaruh.
Kementerian dalam negeri mengatakan hari Minggu sebanyak 171 mayat telah ditemukan, 159 dari mereka di dalam dan sekitar Krymsk, dan 10 lainnya di Gelendzhik, termasuk lima orang yang tersengat listrik setelah sebuah transformator jatuh ke dalam air. Sebagian besar yang tewas adalah lansia yang tidak mampu melarikan diri dari banjir yang mendadak.
Warga Krymsk dijelaskan gelombang air yang menyapu atap mobil dan dengan cepat menenggelamkan lantai satu rumah. Warga mencari perlindungan dengan naik ke atas atap dan pepohonan.
Viktor Nikolyuchiny mengatakan ia dan istrinya dibangunkan oleh putri mereka, yang tinggal satu blok jauhnya.
"Aku keluar dan air itu sudah sampai di pinggangku," katanya dikutip oleh kantor berita RIA Novosti. "Istriku memiliki kesulitan berjalan, dan jika bukan karena dibantu orang lain, kami akan tenggelam."
Putin tiba Sabtu malam dan melihat kerusakan dari udara. Siaran televisi dari helikopter yang dinaiki Putin menunjukkan kota sebagian terendam dalam air penuh lumpur.
CNN | TRIP B