TEMPO.CO, Roma - Francesco Schettino, kapten kapal pesiar yang kandas pada Januari dan menewaskan 32 orang, dibebaskan dari tahanan rumah. Ia menyatakan "tangan Tuhan" membimbingnya menyelamatkan diri pada malam bencana.
"Ketika kapal hendak menabrak batu di lepas pantai Italia, tangan Tuhan seolah menyentuh kepala saya," katanya. Ia mengatakan dalam sebuah surat kepada pengacaranya yang diterbitkan oleh media Italia.
"Jika saya terus di jalan itu, haluan kapal akan menabrak batu. Akan makan banyak korban," ujar Schettino.
Komentar Schettino muncul setelah hakim Italia membebaskannya dari tahanan rumah. Namun ia diperintahkan untuk tidak meninggalkan negeri itu sampai proses persidangannya selesai.
Schettino bersama delapan orang lainnya tengah diselidiki setelah tragedi di lepas pantai Pulau Giglio pada 13 Januari. Saat itu Costa Concordia menabrak batu dan terbalik, dengan 4.229 orang dari berbagai negara masih berada di atas kapal.
Kapten dituduh berlayar terlalu dekat ke pantai, kemudian menunda evakuasi dan meninggalkan kapal sebelum semua orang diselamatkan. Kapal itu berada pada posisi miring setelah menabrak.
Dalam surat tersebut, Schettino mengulangi klaim bahwa itu adalah manuver terampil yang disengaja untuk menghentikan perahu menabrak batu dan membatasi kerusakan yang ditimbulkan. Dia juga membantah kecelakaan itu karena kondisi pikirannya.
"Ada orang yang mengatakan dampak disebabkan saya menderita halusinasi. Halusinasi apaan? Ini memang insting saya, kemampuan saya, kemampuan untuk mengetahui laut dan tiba-tiba mengubah arah," katanya.
AP | TRIP B