TEMPO.CO , Paris: Hanya 49 hari Nicolas Sarkozy menikmati masa pensiunnya sebagai Presiden Prancis. Kemarin, polisi menggeledah rumah dan kantor Sarkozy di Paris terkait dengan penyelidikan dugaan kasus dana kampanye dalam pemilihan presiden 2007.
Polisi berusaha mencari bukti dugaan dana ilegal yang diterima Sarkozy untuk kampanye. Dana itu disebut-sebut datang dari wanita terkaya di Prancis, Liliane Bettencourt, yang juga pemilik kerajaan kosmetik terkenal, L'Oreal.
Sebanyak 10 polisi mendampingi jaksa penyelidik Jean-Michel Gentil dalam penggeledahan di rumah Sarkozy di Paris. Laman harian Prancis, Le Monde, menulis, para penyelidik juga menggeledah firma hukum yang dimiliki Sarkozy.
Sarkozy, 57 tahun, bersama istrinya, Carla Bruni, serta anaknya, Giulia, tidak berada di rumah saat penggeledahan dilakukan. Ia dan keluarga tengah berada di Quebec, Kanada, untuk berlibur.
Kuasa hukum Sarkozy, Thierry Herzog, kembali menegaskan bahwa kliennya tidak bersalah. Ia juga mengatakan telah memberikan semua informasi kepada polisi. “Semua tudingan itu bohong,” kata Herzog, seperti dilansir Reuters.
Inilah kali pertama perburuan dilakukan terhadap Sarkozy yang kalah dari saingannya dari kubu sosialis, Francois Hollande, pada pemilihan presiden pada Mei lalu. Selama lima tahun sebagai orang pertama di Prancis, Sarkozy mendapat kekebalan hukum. Hak istimewa ini berakhir pada 16 Juni lalu.
Penyelidik berusaha membuktikan klaim bahwa staf perusahaan L'Oreal milik Liliane Bettencourt memberikan sumbangan tunai sebesar 150 ribu euro (sekitar Rp 1,7 miliar) kepada ajudan Sarkozy pada 2007 saat ia berkampanye sebagai calon presiden.
Padahal, dalam peraturan negara tersebut, sumbangan dana kampanye dari individu dibatasi sampai 4.600 euro atau sekitar Rp 54 juta.
Sumber lain, seperti dilansir Dailymail, menyebutkan, Sarkozy bahkan pernah menerima langsung uang 400 ribu euro di Paris. Uang ini diduga sebagai kompensasi keringanan pajak yang akan didapatkan Bettencourt.
Mantan akuntan Bettencourt, Claire Thibout, menuduh penggalang dana kampanye Sarkozy, Eric Woerth, mengumpulkan sumbangan secara perorangan. Woerth adalah mantan menteri keuangan pada kabinet Sarkozy.
Selain itu, beberapa saksi, seperti pelayan dan pembantu rumah tangga, mengaku melihat Sarkozy bertemu dengan Bettencourt. Sarkozy datang ke istana Bettencourt di Neully-sur-Seini, di pinggiran Kota Paris.
Namun semua tuduhan itu dibantah Herzog. Ia mengatakan memiliki bukti bahwa Sarkozy tidak bersalah. Sarkozy bahkan menyerahkan catatan hariannya kepada jaksa penyelidik untuk mementahkan keterangan para saksi yang menyebut dia menghadiri pertemuan di rumah Bettencourt.
Presiden ke-23 Prancis itu mengatakan semua tudingan hanyalah fitnah dan kebohongan.
REUTERS | BBC | DAILYMAIL | RAJU FEBRIAN
Berita lain:
Polisi Prancis Serbu Rumah Nicolas Sarkozy
Pilot ''Ngaco'' Itu Akhirnya Diputus Tak Bersalah
Akhirnya Hillary Bilang ''Maaf'' ke Pakistan
Pasar Gelap Organ Manusia Meluas di Eropa
Kakek Ini Setia Pakai Sepeda Kado HUT Ke-12