TEMPO.CO, Paris - Polisi Prancis menyerbu rumah dan kantor mantan presiden Prancis Nicolas Sarkozy sebagai bagian dari penyelidikan pembiayaan kampanye ilegal. Ia diduga menerima aliran dana dari wanita terkaya Perancis, Liliane Bettencourt, yang juga pewaris perusahaan perawatan rambut ternama L\'Oreal.
Polisi menggeledah mansion mewah yang disewa Carla Bruni di kompleks komunitas eksklusif di barat kota Paris tempat dia dan Sarkozy hidup dengan putra Bruni yang berusia 11 tahun dan bayi perempuan mereka. Pada saat bersamaan, petugas juga mendatangi kantor firma hukum tempat Sarkozy menjadi mitra dan kantor barunya setelah kalah dalam pemilihan presiden pada bulan Mei.
Sarkozy tidak ada di rumah maupun kantor karena mereka telah meninggalkan Paris. Menurut pengacaranya, ia dan keluarga tengah berlibur di Quebec.
Sebagai presiden, Sarkozy memiliki kekebalan hukum yang melindungi dia dari penyelidikan hukum. Kekebalan akan berakhir pada tanggal 16 Juni 2012.
Seorang hakim di Bordeaux saat ini sedang menyelidiki apakah partai sayap kanan Sarkozy, partai UMP, turut kecipratan uang itu. Sarkozy diduga menerima 800 ribu euro dana ilegal dan transfer dari rekening di bank Swiss yang mungkin telah diserahkan kepada bendahara kampanye Sarkozy atau bahkan untuk dirinya sendiri.
Pada bulan Februari, Eric Woerth, mantan bendahara partai, menghadapi penyelidikan yudisial atas dana yang diduga telah diterimanya dari miliarder Bettencourt untuk mendanai kampanye Sarkozy tahun 2007. Dia menyangkal melakukan kesalahan.
GUARDIAN | TRIP B
Dunia Terpopuler
Assad Akui Tembak Jatuh Jet Turki dan Menyesal
Amerika Serikat Tambah Pasukan di Teluk Persia
Teganya, Laptop Isi Data Pasien Kanker Dicuri
Rusia Siapkan US$ 614 Miliar Anggaran Militer
Pasar Gelap Organ Manusia Meluas di Eropa
Kakek Ini Setia Pakai Sepeda Kado HUT Ke-12