TEMPO.CO , Damaskus - Televisi pemerintah melaporkan, Kamis, 28 Juni 2012, dua ledakan bom menghantam Ibu Kota Suriah, Damaskus, di luar gedung pengadilan, tapi tak menimbulkan korban jiwa.
"Dua bom meledak di lapangan parkir mobil gedung pengadilan di Al-Marjeh, Damaskus. Bom ketiga tidak meledak," demikian siaran televisi, Kamis, 28 Juni 2012, seraya menguraikan bahwa bom tersebut merupakan serangan "para gembong teroris".
Seorang sumber di kantor kepolisian mengatakan kepada kantor berita AFP, dua bom magnetik meledak di di lapangan parkir pengadilan, sementara bom ketiga tidak meledak.
"Usai ledakan, televisi pemerintah menayangkan gambar asap tebal berembus ke udara di lapangan parkir mobil sementara para petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan sisa-sia api," demikian laporan koresponden Al Jazeera, Rula Amin, dari Beirut, Lebanon.
Seorang reporter bersama rekannya dari kantor berita Associated Press mengatakan banyak mobil hangus terbakar dan sebagian besar kaca-kacanya pecah. Fawaz Mishgim, seorang saksi mata yang berada di dekat pasar ketika mendengar ledakan, mengatakan, "Saya tidak melihat orang terluka, tapi sejumlah mobil dan toko-toko yang dekat dengan sumber ledakan rusak."
Hantaman bom terjadi pada pulul 01.00 pagi waktu setempat di dekat Pasar al-Hamidiyeh, sebuah kawasan tersibuk di Damaskus tengah. Suriah terus-menerus dihantam gelombang serangan bom dengan target pasukan keamanan Presiden Bashar al-Assad. Bulan lalu, sebuah ledakan dengan target kompleks intelijen militer di Damaskus tengah menewaskan 55 orang.
Kekerasan di Suriah terus meningkat sejak tuntutan mundur terhadap Presiden al-Assad. Pada Rabu, 27 Juni 2012, sedikitnya tujuh orang tewas setelah sejumlah pria bersenjata menyerbu sebuah kantor televisi pro-pemerintah di dekat Damaskus.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita lain:
Demi Belanja Gratis, 100-an Wanita Rela Copot Baju
SBY Desak PBB Hentikan Kekerasan di Suriah
Wawancara Duta Besar Pakistan Sanaullah
Annan Sodorkan Format Otoritas Transisi Suriah
Gembong Narkoba Pembunuh Polisi Meksiko Dikejar