TEMPO.CO , Kairo - Calon dari Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, terpilih menjadi Presiden Mesir menyusul laporan Komisi Pemilihan Umum, Ahad, 24 Juni 2012, malam waktu setempat.
Pada penghitungan suara terakhir, Mursi mendapatkan 13,2 juta suara atau 51 persen dari 26 juta pemilih. Sedangkan lawannya, mantan Perdana Menteri Mesir Ahmed Safik, meraih 12,3 juta suara. Sementara itu, 800 ribu suara lainnya dinyatakan tidak sah.
Usai dinyatakan sebagai pemenang, Ahad malam, Mursi tampil di depan televisi untuk berpidato. Pertama-tama dia mengucapkan banyak terima kasih kepada rakyat Mesir yang bersedia menggunakan hak pilihnya. Kedua, Mursi di depan rakyat Mesir yang dia sebut sebagai "keluarga saya" dan "yang terkasih", berjanji akan bekerja keras untuk memperbaiki hak-hak mereka.
"Saya tak punya hak, hanya kewajiban (tanggung jawab)," kata Mursi. "Seandainya saya tak menjalankannya, maka jangan mematuhi saya."
Selain itu, Mursi juga merangkul seluruh aparat keamanan, militer, polisi, dan agen intelijen Mesir. "Saya perlu mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka karena bekerja demi melindungi negara. Saya berjanji bersama militer."
Kemenangan Mursi disambut gegap gempita para pendukungnya. Lebih dari 10 ribu penyokongnya tumplek di Tahrir Square untuk merayakan kemenangan Mursi. Mereka mengibar-kibarkan bendera Mesir dan meneriakkan "Allah Akbar" dan "Turunkan kekuasaan militer".
Dalam siaran teleisi pemerintah tampak Mohamed Hussein Tantawi, penguasa militer Mesir, langsung memberikan ucapan selamat kepada Mursi usai pengumuman kemenangannya. Sejumlah negara tetangga Mesir juga memberikan ucapan selamat termasuk dari Turki, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, serta Amerika Serikat seraya meminta agar Mursi meningkatkan persatuan nasional dengan cara merangkul seluruh partai dan menjunjung tinggi konstitusi.
Sementara dari Israel diperoleh kabar bahwa Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memberikan pernyataan kepada media bahwa dia berharap Mesir dapat terus melanjutkan kerja sama. Sebelumnya, Mursi menyampaikan pernyataan pada pidato kemenangan bahwa dia akan mengubur seluruh perjanjian internasional dengan Israel, termasuk Perjanjian Camp David 1979 antara Mesir-Israel.
Uskup Pachomius, caretaker pimpinan Gereja Koptik Mesir, menyampaikan pesan pendek berisi ucapan selamat kepada Mursi. Komunitas Kristen Koptik di Mesir mencapai 10 persen dari jumlah penduduk Mesir. Banyak di antara mereka khawatir atas pencalonan Mursi karena takut kebebasan individu mereka terganggu.
AL JAZEERA | CHOIRUL