TEMPO.CO , Jakarta - Pemerintah Irak mengundang Indonesia untuk mengirim tenaga profesionalnya ke negara itu. Dengan membaiknya situasi, Irak membutuhkan banyak tenaga kerja profesional untuk berpartisipasi dalam proses pembangunannya.
Undangan itu disampaikan Deputi Perdana Menteri Bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani ketika menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Senin, 25 Juni 2012.
Menurut juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat, tenaga yang paling dibutuhkan untuk mengisi sektor energi, konstruksi, jasa keuangan, dan logistik. Alasannya saat ini di Irak sedang ada proses pembangunan besar-besaran.
"Yang dibutuhkan tidak hanya pada energi, core business-nya, tapi pada jasa pendukung dan supporting ini jauh lebih banyak. Menurut Deputi PM Irak, Indonesia paling berpeluang masuk di bidang itu," kata dia.
Mengenai hambatan berupa proses visa, sedang dibicarakan kedua negara. "Wapres langsung meminta Wakil Menteri Luar Negeri Wardana menindaklanjuti permintaan tersebut," kata Yopie. "Sedang diproses kemudahan untuk memperoleh visa, termasuk visa dinas dan diplomatik."
Tak hanya itu, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit, Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani juga mengajak para pengusaha Indonesia untuk bisa berinvestasi.
ARYANI KRISTANTI
Berita terpopuler
Model Telanjang Lukisan Sudjono Memprotes Oei Hong
Lukisan-lukisan Palsu yang Bikin Geger Indonesia
Ruhut: Jika SBY Tak Bertindak, Demokrat Karam
Siapa Bos Tembakau yang Diguncang Lukisan Palsu
MUI: Menyakitkan Sekali, Kitab Suci Kok Dikorupsi