TEMPO.CO , Seoul - Korea Utara mengecam penggunaan benderanya sebagai target latihan perang Korea Selatan-Amerika Serikat. Mereka menyebut hal ini sebagai bentuk tindakan provokatif dan bersumpah memperkuat pertahanan nuklirnya.
Korea Selatan mengatakan bendera itu digunakan untuk pertama kalinya dalam latihan militer. Langkah ini ditujukan untuk menunjukkan tekad menyerang balik setiap agresi lintas batas.
Sekitar 2.000 personel militer Korea Selatan dan AS melakukan latihan perang bersama, dengan melibatkan pesawat tempur, tank, dan helikopter penyerang. Latihan ini ditujukan untuk menguji tanggapan terhadap serangan apa pun di tengah ketegangan tinggi di semenanjung itu.
Latihan perang satu hari ini juga bertujuan menandai ulang tahun ke-62 awal Perang Korea, 25 Juni. Tak jelas disebutkan apakah bendera itu benar-benar dibom atau tidak.
Kementerian Luar Negeri Korut mengatakan pemakaian lambang negaranya adalah "ekspresi paling nyata" dari permusuhan AS. "Ini merupakan aksi militer yang sangat serius dan provokasi bermotivasi politik untuk menembak peluru tajam pada bendera negara yang berdaulat tanpa pernyataan perang," kata mereka dalam sebuah pernyataan di media resmi.
CHANNEL NEWS ASIA | TRIP B
Terpopuler
Ruhut: Jika SBY Tak Bertindak, Demokrat Karam
MUI: Menyakitkan Sekali, Kitab Suci Kok Dikorupsi
Model Telanjang Lukisan Sudjono Memprotes Oei Hong
Asal Muasal Skorsing yang Diminta Fauzi Bowo
10 Artis Termahal versi Forbes