TEMPO.CO , Washington - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengejek Mitt Romney sebagai pelopor outsourcing. Sang calon presiden itu disebutnya mengirim para pekerja 'pinjaman' ini hingga ke luar negeri seperti Cina dan India.
Serangan Obama ini didasarkan pada sebuah laporan Washington Post bahwa Bain Capital, yang didirikan Romney dan sudah berdiri selama 15 tahun, berinvestasi di perusahaan yang khusus mempekerjakan pekerja upah rendah di luar negeri untuk melakukan pekerjaan yang mestinya dilakukan oleh orang Amerika.
"Kita tidak perlu pelopor outsourcing di Ruang Oval," kata Obama kepada sekitar 3.000 pendukungnya di Hillsborough Community College kampus Dale Mabry di Tampa, Florida.
"Kita butuh presiden yang akan berjuang untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga dan berjuang untuk manufaktur Amerika. Itulah yang rencana saya, itu sebabnya saya mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua," katanya.
Ia menyatakan, keringanan pajak bagi perusahaan yang membuat pabrik di luar negeri dan merekrut pekerja dari sana. "Mari kita beri imbalan pada perusahaan yang menciptakan lapangan kerja dan manufaktur di sini, di Amerika Serikat," katanya.
Kampanye Obama mengangkat tema iklan online yang memperingatkan bahwa Romney akan menjadi "kepala agen outsourcing" jika dia menang pada bulan November nanti.
Dalam tanggapan atas pidato Obama, juru bicara Romney, Andrea Saul, menuduh bahwa obama "menjalankan kampanye berdasarkan gangguan, bukan solusi." "Romney memiliki catatan selama puluhan tahun menciptakan lapangan kerja, baik di sektor swasta dan sebagai gubernur, ketika tingkat pengangguran di Massachusetts turun menjadi 4,7 persen pada masa jabatannya," katanya dalam sebuah pernyataan. "Jika Presiden Obama memiliki bahkan setengah dari rekor Mitt Romney pada pekerjaan, dia akan meraih prestasi di atasnya."
ABC NEWS | TRIP B