Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Mesir, Berita tentang Mubarak Pun Simpang-Siur

image-gnews
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak terbaring di tandu ketika sedang diangkut ke ruang sidang di akademi kepolisian di Kairo, Mesir, Ksmis (5/1). REUTERS/Stringer
Mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak terbaring di tandu ketika sedang diangkut ke ruang sidang di akademi kepolisian di Kairo, Mesir, Ksmis (5/1). REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO , Kairo - Berita kondisi mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak simpang-siur. Ia sempat diberitakan secara medis meninggal, namun hingga petang ini, tak ada penjelasan resmi dari pejabat yang berwenang. Kantor berita pemerintah hanya melaporkan bahwa kondisinya sangat serius dan  harus dipindahkan dari penjara di mana dia menjalani hukuman seumur hidup ke rumah sakit militer.

Sebelumnya, diberitakan kesehatan Pak Mubarak memburuk dengan cepat pada hari Selasa. Ia dikabarkan mengalami serangan jantung dan stroke. Setelah laporan tersebut, pengacara dan Dewan Militer  yang memerintah Mesirmenyatakan Mubarak berada dalam kondisi kritis, tapi masih hidup. Pada hari Rabu, pejabat keamanan mengatakan bahwa Mubarak masih hidup dan bernapas sendiri. Mereka menggambarkan kondisinya  hampir stabil.

Kabar kesehatannya menyebar dengan cepat hingga ke Tahrir Square, tempat di mana puluhan ribu orang memprotes dewan militer yang memerintah Mesir. Kebingungan atas kondisi kesehatan Mubarak menyuntikkan volatilitas baru ke dalam krisis yang berkembang di negara itu.

Kesehatan mantan presiden telah menjadi sumber spekulasi dan kecurigaan sejak penahanannya. Mubarak diketahui memiliki masalah kesehatan selama bertahun-tahun. Namun, banyak yang menyebut berita sakitnya hanya akal-akalan agar dia bisa dikeluarkan dari penjara.

Sebagian besar rakyat Mesir meyakini,  penguasa militer saat ini menggunakan taktik tersebut untuk memuluskan langkah itu. Seorang sumber yang meminta namanya tak disebut pada Harian Telegraph menyatakan berita Mubarak berada di tepi kematian sengaja dihembuskan sebagai bagian dari skema untuk mengangkut keluar mantan orang nomor satu mesir itu dari penjara. "Ini semua tipuan yang mengerikan," katanya.

Pengamat juga menyatakan keheranannya dengan berita Mubarak kehilangan kesadaran, hanya dua hari setelah pemungutan suara untuk memilih penggantinya. "Sangat (drama) Shakespeare," kata Diaa Rashwan, analis di Al Ahram Center, lembaga riset yang didanai negara. "Dia tidak ingin mendengar nama penggantinya," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari Senin, Mohamed Morsi, pemimpin Ikhwanul Muslimin, mengatakan ia telah memenangkan pemilihan presiden Mesir kompetitif, mengalahkan Ahmed Shafik, perdana menteri terakhir Rezim Mubarak, dengan 52 persen suara.

Namun pada saat yang sama, Shafik juga mengklaim kemenangan. Seorang juru bicara kubu Shafik, Ahmad Sarhan, mengatakan bahwa mereka memenangkan 51,5 persen suara.

TELEGRAPH | TRIP B

Terpopuler
Di Langit Cirebon, Dua Pesawat Ini Nyaris Tabrakan

Kontestan Copot Bra, Menteri Thailand Murka

Sudah 24 Jasad Ditemukan Terkubur di Kantor Xanana

Apa Saja Keluhan Pilot Soal Menara Bandara Soetta?

Pamer Dada, ''Lady Tata'' Guncang Thailand  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.


Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Sebuah gambar yang diambil dari sebuah video, memperlihatkan asap tebal usai terjadinya pengeboman di Latamneh, di provinsi Hama, Suriah, 30 April 2017. REUTERS
Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.


Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Saad Mohammed menulis lembaran Al-Quran di kediamannya di Belqina, Kairo utara, Mesir, 26 April 2017. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.