TEMPO.CO , Kuala Lumpur- Meski didaftarkan sebagai warisan nasional dalam Seksyen 67 Akta Warisan kebangsaan 2005 Malaysia, tarian Tortor dan Gordang Sambilan tetap milik Suku Mandailing. "Isi akta tersebut di situs Internet secara jelas mengakui setiap yang didaftar itu hak pemilikannya adalah kepada pemilik asal," ujar Ketua Persatuan Halak Mandailing Malaysia, Ramli Abdul Karim Hasibuan, dalam siaran persnya, Selasa, 19 Juni 2012.
Jadi, meski statusnya warisan nasional, tapi hak miliknya tetap di tangan Suku Mandailing. Kontroversi Tortor dan Gordang Sambilan mengemuka sejak pernyataan Dato' Seri Utama Dr. Rais Yatim, Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia pada 14 Juni 2012. Dato Rais mengungkapkan niatan mendaftarkan dua budaya itu dalam Seksyen 67 Akta Warisan kebangsaan 2005.
Padahal ucapan Dato Rais adalah respons dari permintaan Suku Mandailing di Malaysia. Bagi warga Mandailing Malaysia yang sudah menetap hampir dua abad itu, Tortor dan Gordang Sambilan adalah budaya mereka. "Perjuangan kami ini tidak ubahnya sepertinya orang Cina di Indonesia yang memperjuangkan budaya mereka dipertunjukkan di depan umum," ujar Ramli.
Analoginya adalah ketika budaya Cina diakui pemerintah Indonesia, tentunya tidak otomatis Indonesia mengklaim hak miliknya. "Begitu juga kami masyarakat Mandailing dalam perjuangan ini," ia menuturkan.
Adanya kontroversi di Tanah Air, diharapkan Ramli tak mempengaruhi proses pengakuan di Akta Warisan Kebangsaan. Sebab Suku Mandailing ingin perjuangan tiga dasawarsa untuk mendaftarkan ke warisan nasional membuhakan hasil. Kalau sukses, pemerintah Malaysia akan berusaha melestarikan keduanya, yaitu Gordang Sambilan dan tortor Mandailing.
"Dan sudah pasti menyediakan bantuan keuangan secukupnya untuk mengembangkan dan mengangkatnya ke tingkat nasional setara dengan budaya suku lain di Malaysia," ujar Ramli.
Kini Suku Mandailing menanti keputusan resmi dari Pemerintah Malaysia. Sembari berangan rakyat kedua negara itu terus menjalin hubungan baik.
MASRUR | DIANING SARI
Berita Terkait
Soal Tortor, Mandailing Malaysia Izin ke Indonesia
Suku Mandailing di Malaysia Minta Tortor Diakui
Beda Tortor Mandailing dan Tapanuli Utara
Soal Tortor, Seniman Medan Malah Dukung Malaysia
Unesco Tak Bahas Klaim Malaysia Soal Tortor