TEMPO.CO, Damaskus - Sedikitnya 78 orang tewas di satu desa di Suriah, Rabu, 6 Juni 2012. Aktivis HAM negeri itu menyatakan separuh jumlah korban adalah kaum wanita dan anak-anak.
Kasus serupa dengan yang pernah terjadi sebelumnya ini terjadi di Qubeir, sebuah desa pertanian kecil dengan 200 warga di Provinsi Hama. Komite Koordinasi Daerah Suriah menyalahkan kematian pada pasukan pemerintah Suriah. Tetapi televisi pemerintah menuduh sebuah "kelompok teroris bersenjata" yang melakukan pembunuhan itu.
Hanya sepuluh keluarga tinggal di Qubeir dalam sebuah cluster dengan sekitar 20 rumah, kata Letnan Khaled Ali, juru bicara Tentara Pembebasan Suriah, yang berafiliasi pada pemberontak.
Komite Koordinasi setempat mengatakan bahwa 35 orang yang tewas berasal dari satu keluarga.
Rami Abdulrahman, juru bicara Syrian Observatory for Human Rights, kelompok lain aktivis, mengkonfirmasi puluhan kematian di Qubeir, tapi mengatakan dia tidak bisa memberikan angka pasti sampai semua nama telah dikonfirmasi.
Seorang aktivis lain mengatakan 38 korban adalah pria dan sisanya adalah perempuan dan anak-anak.
Aktivis mengatakan kematian terjadi setelah tank pemerintah menyisir desa selama paling sedikit satu jam. Milisi yang setia kepada rezim kemudian pergi melalui desa itu, membantai warga dengan pisau dan senjata, kata Ali.
Ali mengatakan bahwa Qubeir dikelilingi oleh desa-desa yang mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad dan bahwa para anggota milisi berasal dari dua desa tetangga.
Televisi pemerintah Suriah mengatakan sebuah "kelompok teroris bersenjata" telah melakukan "kejahatan mengerikan" di Qubeir. Mereka tidak menyebutkan korban tewas secara keseluruhan, tetapi mengatakan sembilan wanita dan anak-anak tewas, beberapa dari mereka dengan kaki dan tangan terikat.
TRIP B | CNN
Berita Terpopuler Lainnya:
100 Kuburan Vampir Ditemukan Arkeolog
Akhirnya...Ratu Mau Satu Kereta dengan Camilla
Tembok Besar Cina Lebih Panjang dari Perkiraan
100 Negara Non-Blok Sokong Nuklir Damai Iran
Kontroversi Penjualan Kapal Selam Jerman Ke Israel