TEMPO.CO, Hamburg--Hamburg, yang dijuluki kota toleran dan kota kosmopolitan, diguncang aksi demo yang dilakukan sekitar seribu pendukung neo-Nazi pada Sabtu,2 Juni 2012. Namun aksi mereka dihadang oleh sekitar 10 ribu demonstran sayap kiri anti-Nazi.
Para demonstran anti-Nazi tersebut memenuhi halaman Balai Kota (City Hall). Mereka mengusung slogan “Hamburg, tunjukkan warna-warnimu yang sesungguhnya”.
Para demonstran anti-Nazi digerakkan oleh koalisi politikus dari seluruh partai politik, serikat pekerja, organisasi sosial, dan gereja-gereja. Mereka bermaksud membawa pesan dengan sinyal kuat kepada kelompok ekstrem kanan bahwa Hamburg merupakan kota toleran.
Sedangkan pendukung neo-Nazi menyuarakan “Hari yang merupakan masa depan Jerman”. Kelompok ini menentang multikulturisme dan toleransi di Kota Hamburg.
Di pinggiran Kota Wandsbek, di timur Jerman, kedua kelompok bertemu. Bentrokan pun terjadi. Mereka saling lempar batu, botol minuman, bahkan api pun membakar keranjang sampah yang terletak di trotoar jalan.
Sejumlah polisi mencegah meluasnya bentrokan dengan menyiramkan air ke arah demonstran. Sekitar 38 polisi terluka dan 10 kendaraan aparat terbakar akibat bentrokan itu. Sedikitnya 700 demonstran ditangkap oleh polisi.
Wali Kota Hamburg Olaf Scholz hadir di tengah para demonstran. ”Kita berdiri bersama-sama. Kita bangga menjadi kota kosmopolitan,” ujarnya, dan langsung disambut tepuk tangan para demonstran.
Menurut Kepolisian Federasi Jerman (GdP), bentrokan itu menyisakan kerusakan di Kota Hamburg. Total nilai kerusakan mencapai 1,5 juta euro.
AL JAZEERA | RUSSIA TODAY I RIA NOVOSTI I MARIA RITA